Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan udara koalisi internasional di bawah komando Arab Saudi untuk menggempur kelompok pemberontak Syiah Houthi di Yaman ternyata juga menelan korban jiwa warga sipil. Pemerintah Indonesia sangat menyesalkan hal ini.
"Kami menyesalkan adanya korban warga sipil dalam serangan ini," ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, sesaat setelah menggelar rapat di Kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (1/4).
Seperti diberitakan sebelumnya, serangan udara Arab Saudi diduga telah menewaskan sedikitnya 40 orang di kamp pengungsi di Yaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Badan Perlindungan Anak PBB, UNICEF, pada Selasa (31/3) juga melaporkan bahwa setidaknya 62 anak tewas dan 30 lainnya terluka.
Menanggapi hal ini, Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa, mengimbau semua pihak yang bertikai untuk lebih memperhatikan keselamatan warga sipil.
"Kami mengimbau semua pihak untuk menahan diri agar tidak melakukan kekerasan dan memperhatikan warga sipil Yaman dan juga asing, termasuk Indonesia," tutur Tata.
Kendati demikian, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNIBHI) Kemlu, Lalu Muhamad Iqbal, memastikan bahwa pemerintah sudah berkoordinasi dengan pihak Arab Saudi.
"Setelah ada pengumuman serangan itu, kami langsung kirim titik-titik koordinat di mana konsentrasi WNI agar diperhatikan oleh koalisi serangan udara Saudi," katanya.
Pemerintah sendiri kini sedang berkonsentrasi untuk mengintensifkan evakuasi WNI yang ada di Yaman.
"Yang penting sekarang adalah melakukan evakuasi cepat, aman, dan efisien," ucap Tata.
Untuk mempercepat langkah evakuasi WNI di Yaman, pemerintah akan mengirimkan dua tim intensifikasi pada tengah malam ini dan Kamis (2/4).
Yaman semakin berkobar saat koalisi serangan udara di bawah komando Arab Saudi melancarkan serangan guna memukul mundur pemberontak Syiah Houthi yang mulai menguasai Aden, benteng terakhir Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.
Saudi memulai serangan para Rabu (25/3) malam dan Hadi telah angkat kaki dari negaranya pada Kamis. Ia kini berada di Riyadh.
(ama/ama)