Al-Shabaab Klaim Serangan di Kenya, Puluhan Tewas

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 02 Apr 2015 19:18 WIB
Kelompok militan al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kampus Garissa University College, Kamis (2/4).
Sejumlah mahasiswa yang berhasil selamat dari serangan militan al-Shabaab di kampus Garissa University College pada Kamis (2/4) dievakuasi ke tempat aman. (Reuters/Citizen TV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan Somalia, al-Shabaab mengklaim bertanggung jawab atas serangan di kampus Garissa University College di wilayah timur laut Kenya, Kamis (2/4). Setidaknya 14 orang tewas dan puluhan lainnya dilarikan ke rumah sakit terdekat karena terluka.

Diberitakan Reuters, al-Shabaab menyatakan bahwa ketika serangan diluncurkan, kelompok ini membebaskan sejumlah umat Muslim, namun membunuh umat Kristen dan menyandera sejumlah lainnya. (Baca juga: Kampus di Kenya Diserang Kelompok Bersenjata)

"Kami mengkelompokkan sandera dan membebaskan umat Muslim," kata Sheikh Abdiasis Abu Musab, juru bicara operasi militer al-Shabaab, Kamis (2/4). dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak jenazah umat Kristen di dalam gedung. Kami juga banyak menyandera orang Kristen. Pertempuran masih terus terjadi di dalam kampus," kata Musab melanjutkan.

Sementara, Kepala Polisi Kenya, Joseph Boinet menjabarkan bahwa hingga kini aparat kepolisian dan tentara Kenya bahu membahu untuk mengepung gedung kampus dan memberangus anggota al-Shabaab yang masih berada di dalam kampus.

"Penyerang menembak dengan membabi buta di dalam gedung universitas," kata Boinet dalam rilis yang diunggahnya di akun Twitter resmi miliknya.

Boinet menyatakan bahwa saat ini aparat berjaga-jaga di depan empat gedung asrama mahasiswa.

Palang Merah mengkonfirmasi bahwa sejauh ini 14 orang tewas, sementara 50 orang lainnya telah dibebaskan. Sejumlah orang lainnya berhasil melarikan diri dan lolos dari serangan kelompok tersebut.

Sementara Pusat Penanganan Bencana Kenya melaporkan bahwa setidaknya 45 orang terluka, empat di antaranya menderita luka serius dan telah dilarikan ke rumah sakit di ibu kota Nairobi.

"Kami merawat 49 korban sejauh ini, semua dengan luka akibat peluru dan (pecahan peluru)," kata seorang dokter yang tak dipublikasikan namanya di rumah sakit Garissa.

Peringatan Serangan

Serangan ke kampus Garissa University College dimulai ketika sekelompok pria bersenjata masuk ke universitas ketika para mahasiswa tengah melakukan doa pagi. Para penyerang dilaporkan menyamar sebagai jamaah di kalangan mahasiswa, dan kemudian mulai menembaki mereka dengan membabi buta.

"Kami mendengar beberapa tembakan dan saat itu kami sedang tidur ketika orang-orang mulai berlarian menyelamatkan diri," kata seorang mahasiswa yang tidak disebutkan namanya kepada Reuters TV.

Meskipun diluncurkan dengan tiba-tiba di pagi hari, terdapat sejumlah peringatan sebelum serangan ini terjadi.

Grace Kai, seorang mahasiswa di Garissa Teachers Training College yang berdekatan dengan kampus yang diserang menyatakan bahwa sejumlah peringatan bahwa serangan di kota tersebut bisa kapan saja terjadi.

"Beberapa orang asing terlihat di kota Garissa dan diduga sebagai teroris," katanya kepada Reuters.

"Kemudian, pada Senin, kepala kampus menyatakan kepada kami bahwa sejumlah orang asing terlihat di kampus kami. Pada Selasa, kami diliburkan dan diimbau untuk segera pulang. Kelas dibubarkan namun kampus tetap buka. Sekarang, kami diserang," kata Kai melanjutkan.

Ini bukan kali pertama al-Shabaab melakukan serangan di Garissa, Kenya. Sebelumnya, kelompok militan ini telah meluncurkan sejumlah serangan di kota yang terletak sekitar 200 kilometer dari perbatasan Somalia yang longgar.

Banyak warga Kenya yang tinggal di wilayah perbatasan yang rawan serangan menyalahkan pemerintah yang tidak cukup kuat untuk melindungi warganya dari serangan militan.

Kelompok militan al-Shabaab yang berafiliasi dengan al-Qaidah telah bersumpah akan menghancurkan Kenya karena telah mengirimkan pasukan ke Somalia bersama pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika untuk memerangi al-Shabaab.

Salah satu serangan paling besar diluncurkan al-Shabaab di pusat perbelanjaan kelas atas Westgate di ibu kota Nairobi tahun 2013 silam.

Al-Shabaab juga dikenal kerap meluncurkan serangan di komunitas Islam dan sejumlah gereja dalam beberapa tahun terakhir, diduga bertujuan menimbulkan ketegangan antara umat Muslim dan Kristen.

Serangan di kampus Garissa University College juga dinilai sebagai sebuah kemunduran dalam pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Uhuru Kenyatta yang tengah berjuang meningkatkan pemasukan dari sektor wisata. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER