Jakarta, CNN Indonesia -- Dua perempuan di New York ditangkap pihak berwenang pada Kamis (2/4). Mereka diduga berkonspirasi membuat bom dan membiayai penyerangan teroris di Amerika Serikat. Kedua perempuan itu bernama Noelle Velentzas (28) dan Asia Siddiqui (31).
Diberitakan Reuters, mereka berencana menyerang polisi, pemerintah, dan militer. Menurut laporan di pengadilan distrik Amerika Serikat di Brooklyn, target itu didasarkan pada keyakinan jihad mereka.
Kedua perempuan yang ditangkap adalah teman sekamar di sebuah kota kecil bernama Queens. Mereka melakukan penelitian dan penelusuran tentang bagaimana membuat dan meledakkan bom. Laporan menyebut, mereka akan menyerang pangkalan militer atau pemakaman polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Velentzas dan Siddiqui kemudian dituntut atas konspirasi penggunaan senjata penghancur massal melawan individu maupun properti di AS. Jika terbukti, keduanya akan menghabiskan hidup di penjara karena berkaitan terorisme.
Velentzas sendiri diketahui sebagai pemuja al Qaeda. Ia mengacungkan jempol terhadap aksi penabrakan menara WTC pada 11 September 2001. Di matanya, pemimpin al Qaeda, Osama bin Laden adalah pahlawan umat.
Ia juga mengatakan, dirinya dan Siddiqui merupakan bagian dari Negara Islam (ISIS). Mereka mendukung aksi biadab ISIS membunuh sandera-sanderanya dan mengunggah videonya.
Sejak musim panas lalu, Velentzas dan Siddiqui menekuni buku-buku tentang kelistrikan dan teknik. Mereka juga rutin menonton video tentang solder. Salah satu buku yang juga mereka lahap adalah
The Anarchist Cookbook.
Itu merupakan buku dengan instruksi lengkap tentang membuat sendiri benda-benda yang bisa meledak. Velentzas dan Siddiqui juga mengumpulkan barang-barang seperti kabel dan bahan kimia lain di toko Home Depot.
"Kami berjanji akan melakukan apa pun yang kami bisa untuk mendeteksi, mencegah, dan menghalangi serangan ekstremis kekerasan," ujar Loretta Lynch pengacara di Brooklyn. Ia melanjutkan, "Kami akan bertindak tegas kepada siapa pun yang akan meneror warga Amerika."
Pada hari yang sama seperti dua perempuan itu ditangkap, salah satu warga negara AS yang dilatih al Qaeda di Pakistan, Muhamad Mahmoud Al Farekh juga terlihat di pengadilan Brooklyn. Ia didakwa berkonspirasi menyediakan dukungan materi untuk teroris.
Farekh dideportasi dari Pakistan ke AS. FBI mengatakan, ia menyediakan anggota untuk digunakan oleh kelompok militan Islam sebagai dukungan membunuh warga dan militer Amerika.
(rsa/rsa)