Jakarta, CNN Indonesia -- Situs bandara internasional Hobart, Tasmania, Australia pada Ahad (12/4) pagi mendadak
offline setelah diretas oleh sekolompok peretas yang mendukung kelompok militan ISIS.
Kepolisian Australia mengumumkan bahwa kelompok tersebut meninggalkan pesan dalam laman situs yang bernada dukungan kepada ISIS sejak Ahad (12/4) pukul 5.30 pagi
"Sebuah pesan ditempatkan di laman situs, berisi pernyataan yang mendukung ISIS," bunyi pernyataan polisi Tasmania, dilansir dari Sydney Morning Herald, Senin (13/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi memaparkan bahwa hingga saat ini, peretasan tersebut tidak memuat ancaman langsung kepada keamanan bandara. Sang peretas nampaknya menargetkan web host yang digunakan oleh Bandara Internasional Hobart, dan bukan situs itu sendiri.
Pihak penyidik dan polisi juga belum mengumumkan identitas kelompok peretas itu, namun menyatakan bahwa pesan yang mereka kirimkan kerap muncul dalam aksi peretasan sejumlah website di seluruh dunia sejak 2014.
"Kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas peretasan ini nampaknya tidak menargetkan organisasi yang menggunakan web host secara khusus, seperti Bandara Internasional Hobart," bunyi pernyataan dari polisi.
Publik Australia telah diberitahu soal peretasan situs tersebut. Hingga Senin (13/4) siang, situs tersebut tetap tak dapat diakses.
"Polisi Tasmania tengah memantau aktivitas di bandara, dan belum ada ancaman apapun hingga hari ini," kata polisi.
Operator bandara mengungkapkan bahwa saat ini, keamanan situs bandara tengah ditinjau ulang bersama dengan penyedia layanan IT.
Australia terlibat dalam koalisi serangan udara pimpinan AS untuk menggempur markas ISIS di Irak dan Suriah. Negara ini tengah berjuang membasmi radikalisme dan ekstremisisme. Pasalnya, diperkirakan sekitar 90 orang Australia berangkat ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan ISIS.
Meskipun demikain, seluruh maskapai penerbangan domestik Seperti Qantas, Virgin Australia, dan Jetstar tetap beroperasi sepeti biasanya di Hobart, yang merupakan ibu kota negara bagian Tasmania. Namun, sejumlah maskapai ini kini tidak lagi menawarkan penerbangan luar negeri.
(ama/ama)