Australia Siap Gabung dalam Bank Infrastruktur Asia

Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mar 2015 15:29 WIB
Perdana Menteri Australia siap ikut dalam Bank Investasi Infrastruktur Asia, AIIB, jika ada kejelasan pengambilan keputusan tidak dipegang oleh satu negara.
PM Tony Abbott menyatakan Australia siap ikut dalam AIIB sepanjang ada kejelasan terkait tidak ada satu negara yang menjadi pengendali bank. (Reuters/Andrew Taylor)
Canberra, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia mengatakan negaranya “ingin dan benar-benar” siap bergabung dengan Bank Investasi Infrastruktur Asia, AIIB, pimpinan Tiongkok, namun harus mengetahui seberapa besar kekuasaan Beijing dalam bank ini sebelum mengambil keputusan.

Media Fairfax yang mengutip sumber-sumber pemerintah melaporkan bahwa kabinet federal telah menyetujui Australia menandatangani “nota kesepahaman” untuk bergabung dalam AIIB.

“Kami sangat siap dan benar-benar bergabung dalam satu hal yang pada kenyataannya adalah institusi multilateral dengan tata kelola transparan, akuntabilitas jelas dan keputusan besar diambil oleh dewan komisaris,” kata Abbott kepada wartawan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Ini merupakan hal-hal mendasar bagi kami, apakah keputusan besar diputuskan oleh dewan komisaris dan apakah bank itu merupakan institusi multilateral, bukan satu institusi yang dikendalikan oleh satu negara,” ujarnya di Canberra.

Meski Australia merupakan bagian penting dalam “gerakan” strategis Washington di Asia, negara ini sekarang tampaknya akan segera bergabung dalam AIIB.

Sementara itu, Jepang bersikap hati-hati menanggapi AIIB ini, dan Korea Selatan menegaskan belum mengambil keputusan.

Menteri Keuangan Jepang mengatakan pada Selasa (24/3) bahwa Tokyo “tidak akan perlu ikut” bergabung dalam bank ini kecuali Tiongkok mengumumkan peraturan yang jelas terkait kapan dan dalam kondisi apa bank itu akan memberi pinjaman.

Abbott mengatakan telah membicarakan masalah ini dengan Presiden Barack Obama dan Perdana Menteri Shinzo Abe, dan akan terus berdialog dengan kedua mitranya itu. 

Australia, Korea Selatan dan Jepang hingga kini merupakan negara di wilayah yang belum bergabung dalam bank yang sangat ditentang oleh AS ini.

Meski ada keberatan dari AS, sekutu Eropanya yaitu Inggris, Perancis, Jerman dan Italia telah mengumumkan akan bergabung dalam bank sehingga memaksa pemerintah Obama mengkaji kembali pandangan mereka.

Kantor berita Tiongkok Xinhua sebelumnya telah mengatakan bahwa Beijing tidak akan memiliki hak veto dalam bank itu.

AIIB dipandang sebagai kemunduran penting, bahkan bersejarah, dalam upaya AS memperluas pengaruhnya di wilayah Asia Pasifik untuk mengimbangi pengaruh finansial Tiongkok yang semakin besar.

Di depan Dewan Bisnis Australia Tiongkok, Menteri Keuangan Australia Joe Hockey mengatakan penting untuk mengedepankan kepentingan negara dalam satu pemerintah yang dikelola dengan baik yang akan memusatkan perhatian pada pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan yang lebih kuat di wilayah.

“Jika dirancang dengan baik, AIIB bisa memainkan peran penting dalam menjawab kebutuhan infrastruktur wilayah yang sengat besar. Agar hal ini tercapai AIIB perlu dikelola dengan kuat dan baik,” kata Hockey.

“Masih terlalu dini bagi AIIB, tetapi Tiongkok telah membuat kemajuan besar dalam hal tata kelola. Pengaturan tata kelola yang diusulkan akan didasarkan pada praktek-praktek internasional terbaik.” (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER