Kongres AS Ikut Andil dalam Kesepakatan Nuklir, Israel Senang

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 14:35 WIB
Israel mengaku senang mendengar kesepakatan antara Kongres Amerika Serikat dengan pemerintahan Barack Obama terkait nuklir Iran pada Rabu (15/4).
Iran memastikan bahwa nuklir ini adalah program damai, tapi tidak pernah membiarkan ada inspeksi dari pihak luar dan merahasiakan beberapa situs nuklir. (IIPA via Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Israel mengaku senang mendengar kesepakatan yang dicapai antara Kongres Amerika Serikat dengan pemerintahan Barack Obama terkait nuklir Iran pada Rabu (15/4).

"Kami sangat senang pagi ini. Ini adalah suatu pencapaian bagi kebijakan Israel. Pidato (Perdana Menteri Benyamin Netanyahu) di hadapan Kongres sangat menentukan dalam mencapai persetujuan yang merupakan elemen sangat penting dalam menangkal kesepakatan buruk, atau setidaknya memastikan bahwa persetujuan tersebut lebih masuk akal," ujar Menteri Intelijen Israel, Yuval Steinitz, seperti dikutip dari Reuters.

Perbincangan antara Obama dengan Kongres ini dilakukan dalam rangka membahas hasil kerangka kesepakatan program nuklir Iran yang dilakukan bersama Inggris, Tiongkok, Perancis, Jerman, dan Rusia beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan kerangka kesepakakatan, Iran akan menutup pusat-pusat produksi uranium yang bisa digunakan untuk membuat bom. Reaktor-reaktor yang bisa menghasilkan plutonium juga akan dibongkar. Kesepakatan final akan diumumkan pada 30 Juni mendatang.

Selama masa jeda, Obama berbincang dengan Kongres. Dari pembicaraan tersebut, Obama memberikan kewenangan kepada Kongres untuk turut ambil bagian dalam menyatakan pendapat mengenai program nuklir Iran ini.

Kongres dapat meninjau perjanjian nuklir tersebut dan bisa mengeliminasi pernyataan Obama bahwa Iran tidak mendukung terorisme terhadap AS. Untuk itu, pemerintah wajib memberikan anggota Kongres laporan rinci mengenai isu dukungan Iran terhadap terorisme, rudal balistik, dan program nuklir.

"Ini adalah suatu tekanan dan batasan lain yang dihadapkan pada perjanjian buruk dan untuk itu pemerintah dan tim negosiasi akan melakukan upaya yang lebih untuk menutup kesenjangan dan untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik, atau setidaknya lebih masuk akal, agar dapat lolos dari Kongres," papar Steinitz.

Selama ini, Obama dan Netanyahu selalu berselisih pandangan mengenai program nuklir Iran. Israel memiliki ketakutan bahwa program tersebut akan dimanfaatkan Iran untuk membuat bom nuklir yang akan membahayakan Israel.

Iran memastikan bahwa nuklir ini adalah program damai. Kendati demikian, Iran tidak pernah membiarkan ada inspeksi dari pihak luar dan merahasiakan beberapa situs nuklir.

Inspeksi ini menjadi sangat krusial bagi AS dan negara Barat lain menjelang kesepakatan yang akan ditandatangani pada 30 Juni mendatang.

Selain itu, beberapa kendala juga masih menghalangi proses kesepakatan. Iran dan Amerika Serikat tampaknya memiliki interpretasi berbeda terhadap beberapa hal dalam kerangka kerja, termasuk soal kapan sanksi terhadap Iran akan benar-benar dicabut.

AS menyatakan bahwa sanksi terhadap Iran akan dicabut secara bertahap di bawah perjanjian nuklir yang komprehensif. Sementara itu, Iran menekankan bahwa kesepakatan tidak akan tercapai sebelum semua sanksi dicabut. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER