Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok pria bersenjata yang disinyalir merupakan anggota kelompok militan Taliban menyerbu kantor Jaksa Agung di sebelah utara Afghanistan pada Kamis (9/4). Setidaknya 10 orang tewas, dan 60 lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Serangan dimulai pada pagi hari ketika empat anggota Taliban menyamar dengan mengenakan seragam polisi dan bersenjatakan granat berpeluncur roket merangsek masuk ke kantor Jaksa Agung yang terletak di kota Mazar-i-Sharif, Provinsi Balkh, yang berdekatan dengan kantor gubernur dan gedung pemerintah lainnya.
Dilaporkan CNN, bentrokan tak terhindarkan pun terjadi antara militan dengan aparat keamanan. Pertempuran berlangsung selama kurang lebih dua jam, dan hingga sore hari keadaan masih belum aman. (Baca juga:
Taliban Afghanistan: Mullah Omar Masih Hidup dan Sehat)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil Kementerian Dalam Negeri, Ayoub Salangi, menyatakan suasana kemudian berangsur stabil pada malam hari, dikutip dari Reuters.
Kepala Polisi Provinsi Balkh, Abdul Razeq Qaderi melaporkan korban yang tewas di antaranya adalah kepala polisi setempat, dua anggota polisi, dan satu penjaga gedung. Empat penyerang juga tewas dalam serangan tersebut. Jumlah korban tewas diperkirakan akan terus bertambah.
Juru bicara Taliban, Zabiullah Mujahid mengaku kelompoknya bertanggung jawab atas serangan tersebut dalam akun Twitter miliknya.
Kelompok militan Taliban semakin meningkatkan serangan terhadap pemerintah menyusul penarikan sebagian besar pasukan tempur asing sejak tahun lalu. (Baca juga:
AS Tidak Jadi Kurangi Tentara di Afghanistan)
Taliban berupaya untuk menggulingkan pemerintah Afghanistan yang dekat dengan Amerika Serikat, setelah 13 tahun rezim Islam garis keras melindungi pemimpin al-Qaidah yang merencanakan serangan 9/11 digulingkan oleh intervensi militer yang dipimpin AS.
(ama/ama)