Setelah 15 Tahun, Mobil Pelat Palestina Boleh Masuk Israel

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 15 Apr 2015 16:52 WIB
Untuk pertama kalinya dalam 15 tahun, sejumlah mobil dengan pelat Palestina diperbolehkan memasuki wilayah Yerusalem yang dikuasai Israel.
Untuk pertama kalinya dalam 15 tahun, sejumlah mobil dengan pelat Palestina diperbolehkan memasuki wilayah Yerusalem yang dikuasai Israel. (Ilustrasi/Thinkstock/Sergey Mostovoy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kalinya dalam 15 tahun, sejumlah mobil dengan pelat Palestina diperbolehkan memasuki wilayah Yerusalem yang dikuasai Israel pada Selasa (14/4). Namun, peraturan ini hanya berlaku bagi kendaraan pribadi milik dokter Palestina dari Tepi Barat yang bekerja di rumah sakit Israel.

Langkah ini merupakan bagian dari rencana untuk melonggarkan pembatasan pergerakan warga Palestina di dalam kota kuno Yerusalem. Terdapat sekitar 100 dokter dari Betlehem dan Hebron di Tepi Barat yang akan diizinkan untuk memasuki Yerusalem dengan kendaraan pribadi mereka.

Sejak intifada kedua pecah pada tahun 2000, kendaraan Palestina dilarang memasuki Israel untuk "alasan keamanan". Peraturan ini telah diterapkan selama 15 tahun sebelum akhirnya mobil Palestina diperbolehkan masuk ke Israel pada Selasa (14/4). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dinukil dari RT News, Kepala COGAT (Koordinator Kegiatan Pemerintah Daerah) Yoav Mordechai memperbolehkan masuk sejumlah kendaraan pribadi milik dokter dan tenaga medis Palestina yang memberikan perawatan darurat di rumah sakit Israel.

Mordechai menyetujui masuknya "kendaraan bagi para pekerja medis paruh waktu dan pekerjaan lainnya yang membutuhkan penanganan secara cepat".

Mordechai juga berencana memperbolehkan kendaraan pribadi bagi para pengusaha untuk memungkinkan pergerakan mereka sehingga lebih bebas.

Selain itu, Mordechai mengumumkan pengurangan persyaratan usia pria Palestina yang sudah menikah untuk mengajukan izin bekerja di dalam wilayah Israel. Sebelumnya, hanya pria Palestina berusia 24 tahun ke atas dengan membawa anak-anak yang dapat bekerja di wilayah Israel.

Kini, pria Palestina yang sudah menikah dan berusia di atas 22 tahun dapat mengajukan permohonan untuk bekerja di Israel.

"Ini merupakan langkah signifikan yang dimaksudkan untuk membantu dokter dalam menyelesaikan misi mereka menyelamatkan nyawa," kata Brigadir Jenderal David Menachem, Kepala Administrasi Sipil di Yudea dan Samaria.

"Keberhasilan langkah ini akan dievaluasi sesuai dengan penilaian terhadap situasi keamanan," kata Menachem, dikutip dari Jerusalem Post.

Selama puluhan tahun, warga Palestina harus mendapatkan izin di dalam wilayah Israel, sehubungan dengan sejumlah kesepakatan antara Israel dan otoritas Palestina. Hingga saat ini, Israel telah memberikan izin kepada sekitar 30.000 warga Palestina dari Tepi Barat.

Meskipun demikian, penduduk Palestina di Tepi Barat yang berjumlah sekitar 1,7 juta orang kerap dibatasi pergerakannya di sebagian besar wilayah Lembah Yordan dan di Yerusalem Timur.

Penduduk Palestina juga tidak diperbolehkan memasuki sejumlah jalan dan "daerah tertutup" lainnya. Bank Dunia memperkirakan jumlah area terbatas tersebut melebihi setengah dari total area di Tepi Barat. (ama/ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER