Kain Pel Bergagang Pertama Dilelang Rp4 Juta

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2015 11:24 WIB
Benda ini dianggap sebagai terobosan di saat banyak orang mengepel dengan kain sambil membungkuk di tahun 1950-an.
Benda ini dianggap sebagai terobosan di saat banyak orang mengepel dengan kain sambil membungkuk di tahun 1950-an. (Ilustrasi/Balclis)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kain pel dengan gagang dan ember pemeras memang barang remeh yang dijual murah di manapun di belahan dunia ini. Namun seperangkat pel yang dijual pertama di dunia dijual dengan harga jutaan rupiah dalam sebuah lelang.

Diberitakan The Independent, Rabu (15/4), sebuah kain pel bergagang buatan tahun 1950-an buatan perusahaan Rodex di Spanyol dilelang seharga 300 euro atau lebih dari Rp4 juta.

Kata pel atau "mop" dalam bahasa Inggris memang dikenal sejak awal 1500-an dan dipatenkan di akhir abad ke-19. Namun pencipta pel bergagang lengkap dengan ember pemerasnya adalah warga Spanyol bernama Manuel Jalon Corominas pada tahun 1956.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Benda ini dianggap sebagai terobosan di saat banyak orang mengepel dengan kain sambil membungkuk. Benda yang disebut alat pel modern dibuat untuk melindungi lutut dari luka atau tangan terkontaminasi bakteri.

Temuan Jalon ini sangat sukses dan perusahaannya, Rodex, mampu menjual 60 juta pel modern dalam waktu kurang dari 10 tahun. Di Spanyol saat ini, sekitar dua juta rumah tangga masih menggunakannya.

Pel bergagang 1,18 meter dan embernya dijual oleh balai lelang Balclis di Spanyol. Benda ini disebut sebagai seperangkat pel komersil pertama yang masih ada.

Jalon adalah seorang insinyur penerbangan yang meninggal dunia pada 2011. Kain pel bergagang dan ember peras ciptaannya ini sebagiannya terinspirasi dari risetnya soal bagaimana memperkuat rangka pesawat terbang.

Temuan Jalon ini juga disebut sebagai perlambang upaya wanita memperoleh kesetaraan di era pria berkuasa penuh dan enggan mengerjakan pekerjaan rumah tanggal. Namun klaim ini dibantah oleh Pilar Jimenez Aragones, aktivis kesetaraan gender di Spanyol.

"Pel akan berguna sebagai alat pembebasan wanita jika pria mulai menggunakannya juga," kata Aragones.

(stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER