Yayasan Clinton Batasi Sumbangan Dana dari Luar Negeri

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 16 Apr 2015 14:16 WIB
Yayasan Clinton membatasi sumbangan dari luar dan menjanjikan transparansi, terkait aturan kampanye Presiden AS yang tak boleh menerima dana dari pihak asing.
(Reuters/Jonathan Ernst)
Jakarta, CNN Indonesia -- Clinton Fondation akan terus menerima sumbangan dana dari pemerintah asing setelah keputusan Hillary Clinton untuk mencalonkan diri sebagai presiden AS, namun hanya akan menerima dari enam negara yang memang sudah menyumbang sebelumnya.

Clinton yang saat ini menjadi calon favorit dari Partai Demokrat, dikritik oleh banyak politisi oposisi dan media terkait sumbangan yang ditujukan pada yayasannya.

Orang asing tidak diperbolehkan untuk memberikan uang langsung ke kampanye pemilihan presiden, dan kritikus mengatakan pemerintah dan pengusaha asing malah bisa menyumbangkan dana lewat yayasan amal keluarganya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dewan direksi yayasan Clinton melakukan pemungutan suara untuk mempublikasikan nama-nama donor baru lebih sering, empat kali dalam setahun, bukan setahun sekali, menurut pernyataan dari yayasan.

Hillary sendiri mengundurkan diri dari dewan direksi pada Minggu (12/4). Namun suaminya, Bill Clinton dan putri mereka, Chelsea Clinton, tetap menjadi anggota.

“Meski umum bagi badan amal global untuk menerima dukungan internasional, sangat jarang menemukan sebuah organisasi setransparan Clinton Foundation," kata Craig Minassian, juru bicara yayasan, dalam sebuah pernyataan.

Saat akan menjadi menteri luar negeri pada 2009, Hillary dan suaminya menandatangani perjanjian transparansi serupa dengan administrasi presiden Barack Obama untuk meredakan pertanyaan tentang konflik kepentingan.

Namun para pejabat di badan amal Clinton mengatakan kepada Reuters bulan lalu bahwa bagian penting dari perjanjian dilanggar setahun kemudian.

Tidak ada daftar lengkap donor yang diterbitkan oleh yayasan Clinton sejak 2010, dan sumbangan baru dari pemerintah asing tidak pernah disampaikan kepada Departemen Luar Negeri untuk ulasan etika.

Minassian dan juru bicara Clinton menolak mengatakan apakah mereka menangani tindakan transparansi yang diumumkan pada Rabu (15/4) secara berbeda dengan yang sebelumnya untuk mencegah pelanggaran lain.

Yayasan Clinton mengatakan masih akan menerima dana dari Australia, Kanada, Jerman, Belanda, Norwegia dan Inggris, yang mendanai pekerjaan yayasan di seluruh dunia tentang perubahan iklim dan pembangunan ekonomi.

Dewan Clinton Health Access Initiative, sebuah badan amal lebih besar yang terkait dengan yayasan, masih menyelesaikan langkah-langkah transparansi baru.

Setelah acara di Maroko pada Mei, Clinton Global Initiative, yang merupakan bagian dari Clinton Foundation, akan berhenti menerima dana dari pemerintah asing kecuali apa disebut yayasan sebagai "biaya kehadiran.” (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER