Wall Street Sambut Pencalonan Hillary

CNN/MJ Lee | CNN Indonesia
Senin, 13 Apr 2015 13:03 WIB
Sektor finansial Amerika Serikat dukung pencalonan Hillary Clinton mendapatkan nominasi capres Partai Demokrat karena kebijakan ekonominya yang pro-pasar.
Warga AS menyambut keputusan mantan Menlu AS Hillary Clinton mengumumkan kampanye menjadi kandidat capres Partai Demokrat. (Reuters/Darren Oritz)
New York, CNN Indonesia -- Wall Street bersiap sedia menyambut Hillary Clinton yang telah menyatakan akan kembali mendapatkan nominasi dari Partai Demokrat untuk menjadi kandidat presiden AS dalam pilpres 2016.

Mantan menteri luar negeri AS ini untuk kedua kali mengajukan diri sebagai calon kandidat presiden dari Partai demokrat.

“Saya berkeliling untuk mendapatkan suara anda, karena sekarang adalah waktu bagi anda semua,” ujar Clinton dalam rekaman video yang dirilis pada Minggu (12/4) sore. “Dan saya berharap anda semua ikut bersama saya dalam perjalanan ini.”

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara Clinton memulai perjalanan kampanye untuk memperkenalkan kembali dirinya kepada pemilih, dan menemui penyumbang dana di seluruh wilayah AS, kelompok elit Wall Street sudah siap menggelar karpet merah.

Tetapi meski dukungan besar dari sektor ini akan menjadi dorongan besar secara finansial bagi kampanye Clinton, hal itu juga akan memaksa Hillary harus bertindak dengan seksama agar bisa menenangkan satu kubu keras partainya yang memusuhi sektor perbankan ini.

Clinton sejak lama memiliki hubungan dekat dengan industri finansial AS.

Sebagai senator negara bagian New York selama 10 tahun, dia mewakili Wall Street dan giat mendekati industri ini semasa kampanye presidennya yang pertama.

Dan juga ada semacam perasaan nostalgia di kalangan pelaku pasar Wall Street terkait dengan masa kepresidenan Bill Clinton selama dua periode, yang ditandai dengan tingginya bursa saham dan deregulasi finansial yang luas seperti mencabut peraturan yang memisahkan bank-bank komersial dari kegiatan investasi yang berisiko.

Kini sekutu Clinton di dunia finansial sudah tidak sabar memanfaatkan jaringan luas penyandang dana di New York dan wilayah lain.

Banyak kalanagan di Wall Street dan komunitas bisnis yang lebih luas memandang Hillary sebagai kekuatan yang bisa diandalkan dan dekat dengan kalangan bisnis di dalam Partai Demokrat yang semakin menjadi partai populis semasa Obama menjadi Presiden AS.

‘Antusiasme Tinggi’

Robert Wolf, mantan CEO UBS Americas dan rekan dekat Obama yang akan mendukung Clinton dalam pilpres 2016, mengatakan ada “antusiasme tinggi” agar kampanye Clinton segera dilaksanakan.

“Kami mengenalnya sejak dia menjadi ibu negara kemudian senator dan kemudian menteri luar negeri, jadi kami memiliki hubungan kerja selama beberapa dekade,” kata Wolf kepada CNN.

“Menurut saya tidak mengejutkan jika mantan senator negara bagian New York dekat dengan komunitas finansial.”
Hillary Clinton diterima oleh industri finansial Wall Street tetapi kelompok kiri Partai Demokrat mempertanyakan komitmennya terhadap kebijakan yang progresif bagi rakyat. (Reuters/Jim Young)
Alan Patricof rekan Clinton dan penggalan dana Partai demokrat mengatakan, Clinton “memiliki pengikut besar” dari dunia finansial dan sektor lain.

“Ada banyak orang yang mungkin tidak begitu mengenalnya, tetapi sekarang sudah mulai ikut mendukung dia,” ujar Patricof.

Jika dibandingkan dengan 2008, dia menambahkan: “Tidak ada pengurangan dukungan, justru sebaliknya— percepatan keinginan agar dia mencalonkan diri sebagai capres.”

Tetapi tidak semua orang menyambut genderang dukungan ini.

Kenyamanan hubungan antara Clinton dan Wall Street yang ditudingkan ini menjadi sumber kekesalan pegiat liberal, yang berharap mendorong kandidat capres Partai demokrat mengadopsi nilai-nilai ideal yang progresif dalam pemilihan awal 2016.

Clinton, yang pada pilpres 2008 kalah dari kandidat kubu sayap kiri, tampaknya mengakui bahwa sayap liberal di partainya itu semakin memiliki suara yang lantang dan pengaruh yang besar sejak 2008, terutama pada masalah ekonomi.

Kartu Belum Dibagi Rata

Pesan video pencalonan Clinton ini berpusat pada tema mobilitas dan perbaikan ekonomi ke atas , yang sebelumnya membuat sejumlah warga tertinggal.

“Warga Amerika berjuang keluar dari masa-masa ekonomi yang sulit, tetapi kartunya belum dibagi rata demi kepentingan mereka yang sudah makmur,” kata Clinton, yang berjanji untuk menjadi “pejuang” bagi “warga Amerika biasa.”

Pernyataan ini sejalan dengan nada pidato dalam beberapa kali penampilannya belakangan, dimana mantan menteri luar negeri ini menyinggung tema-tema ekonomi yang populis.
Hillary Clinton adalah mantan Ibu Negara AS, pernah menjadi senator dari negara bagian New York dan Menteri Luar Negeri AS. (Reuters/Jonathan Ernst)
Beberapa bulan sebelum pengumuman pencalonannya, Hillary menyinggung berbagai masalah yang sangat diperhatikan oleh kelompok liberal seperti kesenjangan kemakmuran, upah minimum dan kesetaraan upah.

Pada Januari lalu, dia memanfaatkan media sosial untuk membela peraturan reformasi Wall Street Dodd-Frank. “Menyerang reformasi finansial berisiko dan salah,” tulisnya di Twitter.

Bill Daley, sekutu lama Clinton dan mantan kepala staf pemerintah Obama, mengatakan Clinton mencoba memperkenalkan kembali dirinya kepada partai Demokrat. Jika dia membela kebijakan yang dipandang menyebabkan krisis finansial, kata Daley, “hal itu akan menjadi masalah.”

“Menurut saya dia akan memiliki cukup banyak kebijakan yang menegaskan bahwa dia tidak berada di dalam satu kubu dengan mereka.”

Isyarat awal Clinton ini tidak memuaskan sejumlah pegiat, yang menunjuk Senator negara bagian Massachusetts Elizabeth Warren sebagai pilihan mereka.

Sejumlah kelompok liberal bahkan telah meluncurkan satu rencana kampanye resmi untuk mendorong Warrend dan menggarisbawahi pandangan-pandangan progresifnya.

Lawan dari Kiri

Mantan Senator Partai Republik dari New Hampshire Judd Gregg, yang pernah menjadi ketua Asosiasi Industri Sekuritas dan Pasar Finansial, mengatakan sebagian tantangan bagi Clinton bersumber pada fakta bahwa “pusat Partai Demokrat telah bergerak ke kiri.”

“Hillary selalu berpandangan rasional dalam masalah-masalah ini dan lebih berada di arus utama,” ujar Gregg. “Saya pikir dia akan mendapatkan nominasi partai, tetapi dia akan dilawan dari kiri.”

Sementara Warren tidak tertarik untuk mencalonkan diri sebagai presiden dalam putaran ini, anggota Partai Demokrat lain membidik bank-bank besar ketika mengunjungi negara-negara bagian dalam kampanye awal.

Mantan Gubernur Maryland Martin O’Malley, mantan Senator negara bagian Virginia Jim Webb dan Senator negara bagian Vermont Bernie Sanders, senator independen yang berafiliasi dengan Partai Demokrat, seluruhnya masih menguji situasi.

Mereka menjadikan kebijakan ekonomi yang populis menjadi inti taktik kampanye, dengan mengajukan langkah-langkah mengatur sektor perbankan, mereformasi budaya di Wall Street dan membuat peraturan di bidang finansial yang lebih ketat.

Tidak satupun politikus yang berpotensi mencalonkan diri ini akan bisa melawan kemampuan Clinton dalam mengumpulkan dana.

[Gambas:Video CNN]

Tetapi kehadiran mereka dalam proses pencalonan ini akan menekan Clinton untuk merengkuh kebijakan-kebijakan yang progresif.

Setelah Clinton mengumumkan pencalonannya pada Minggu (12/4), sejumlah pegiat liberal menegaskan bahwa mantan menlu itu harus membuktikan jejak rekam progresifnya.

“Kami menunggu Hillary Clinton dan kandidat yang lain menjabarkan landasan mereka dan mendengar apakah mereka akan merengkuh langkah-langkah yang diperjuangkan oleh Senator Warren sepanjang karirnya,” kata Erica Sagran, manajer kampanye Ready for Warren.

“Dalam beberapa hari ini, Ready for Warren akan meningkatkan upaya untuk meyakinkan Warren mencalonkan diri sebagai presiden,” tambahnya.

Sekarang setelah secara resmi mengajukan pencalonannya, para pakar strategi politik memandang Clinton akan lebih bersuara, menjabarkan prioritas ekonominya dengan cepat dan dalam bentuk yang direncanakannya.

Meski, Hillary mengeluarkan retorika yang lebih populus sekarang, para pemimpin finansial dan bisnis tidak terlalu khawatir dia akan mendukung kebijakan yang merugikan mereka.

Para pemimpin sektor finansial tersebut memperkirakan dia akan bisa menjelaskan tujuan ekonomi yang lebih luas yang diperuntukkan pada kelas menengah bukan satu kbeijakan ekonomi yang menentang paket penyelamatan atau dampak finansial, terutama ketika negara itu semakin menjauhi krisis finansial.

Sumber:
https://edition.cnn.com/2015/04/12/politics/hillary-clinton-2016-wall-street/index.html (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER