ISIS Dituduh di Balik Bom Bunuh Diri Afghanistan

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 19 Apr 2015 10:48 WIB
Jika tuduhan ini benar, maka ini serangan besar pertama yang dilakukan ISISdi Afghanistan, sekaligus menunjukkan pengaruh ISIS meluas hingga ke Asia Selatan.
Jika tuduhan ini benar, maka ini serangan besar pertama yang dilakukan ISISdi Afghanistan, sekaligus menunjukkan pengaruh ISIS meluas hingga ke Asia Selatan. (Reuters/Parwiz)
Jalalabad, CNN Indonesia -- Serangan bom bunuh diri yang menewaskan 33 orang di Jalalabad, Afghanistan, diduga dilakukan kelompok ISIS. Lebih dari 100 orang terluka dalam insiden yang terjadi di depan bank saat pegawai negeri mengambil gaji pada Sabtu (18/4) itu. (Baca: Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Orang di Afghanistan)

Diberitakan Reuters, Presiden Ashraf Ghani menuduh ISIS berada di balik serangan tersebut. Jika tuduhan ini benar, maka ini adalah serangan besar pertama yang dilakukan kelompok pimpinan Abu Bakar Al-Baghdadi itu di Afghanistan, sekaligus menunjukkan perluasan pengaruh ISIS hingga ke Asia Selatan.

Tuduhan ini diperkuat oleh pemberitaan media lokal yang mengatakan bahwa Taliban di Pakistan mengklaim melakukan serangan itu atas nama ISIS. Reuters tidak bisa mengonfirmasi klaim ini dan hubungan kedua kelompok masih dipertanyakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu kelompok Taliban di Afghanistan membantah keterlibatan mereka dalam serangan tersebut. Bahkan, Taliban Afghanistan mengutuk serangan yang mereka sebut "keji" tersebut.

"Itu adalah tindakan keji. Kami mengutuknya," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid pada Reuters, sekaligus membantah keterkaitan mereka dengan ISIS.

Menurut kepala polisi Fazel Ahmad Sherzad, serangan bom bunuh diri tersebut menghancurkan kaca-kaca jendela di lokasi. Bom kedua yang dikendalikan dari jarah jauh meledak di jarak yang tidak jauh dari lokasi ledakan sebelumnya.

Kelompok bersenjata memang tumbuh subur di wilayah terpencil dan tertinggal di Asia Selatan, dan ISIS mulai menarik banyak anggota dari para pemuda di wilayah ini.

Presiden Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani dalam kunjungannya ke Washington bulan lalu telah memperingatkan bahwa negaranya mulai mendapatkan "ancaman besar" dari ISIS. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER