Dasasila Bandung Masih Relevan, KAA Diusulkan 2 Tahun Sekali

Denny Armandhanu & Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 12:46 WIB
Enam puluh tahun berlalu, sepuluh butir yang tertuang dalam Dasasila Bandung dirasa masih relevan oleh negara Asia-Afrika.
Enam puluh tahun berlalu, sepuluh butir yang tertuang dalam Dasasila Bandung dirasa masih relevan oleh negara Asia-Afrika. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Konferensi Asia Afrika telah diadakan selama tiga kali dengan rentang waktu yang panjang. Negara-negara dua benua menyadari bahwa konferensi ini sangat penting, sehingga diusulkan diadakan setidaknya dua tahun sekali.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir pada CNN Indonesia, Selasa (21/4), usulan ini disampaikan pada pertemuan tingkat menteri kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, kata pria yang akrab disapa Tata ini, para negara peserta KAA merasa bahwa acara ini sangat penting dan harus rutin diadakan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka merasa pelaksaan KAA ini sangat tepat waktunya. Sepuluh butir Dasasila Bandung pada 1955 dirasa masih sangat relevan," kata Tata.

KAA pertama kali diadakan pada tahun 1955 dan saat itu dibuka oleh Presiden Soekarno. Sepuluh butir Dasasila Bandung merupakan hasil pertemuan KAA saat itu berisi pernyataan dukungan terhadap kerja sama dan perdamaian dunia.

Ajang KAA kedua dilangsungkan pada 2005 dalam kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan tahun 2015 diadakan saat Indonesia dipimpin Presiden Joko Widodo.

Di antara tujuan utama KAA adalah untuk mencari peluang kerja sama dari potensi-potensi besar negara-negara Asia Afrika.

Dalam pertemuan tingkat menteri kemarin, lanjut Tata, sebagian besar negara peserta menyampaikan tantangan yang dihadapi, berupa kemiskinan, celah pendapatan, pembangunan yang tidak setara dan keadaan dunia yang tidak stabil.

"Mereka menyadari bahwa tantangan itu muncul karena belum ada sinergi antara
negara Asia dan Afrika," kata Tata.

Sinergi itu nantinya akan diwujudkan dalam tiga dokumen yang akan ditelurkan dalam konferensi tersebut, yaitu Bandung Message, Kemitraan Strategis Baru Asia Afrika, dan Deklarasi Palestina.

"Karena pertemuan ini sangat penting, maka diusulkan dilakukan setiap dua tahun sekali, bukan sepuluh tahun sekali. Bahkan rencananya akan dibangun Asia Africa Center," kata Tata.

Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia-Afrika berlangsung pada 19-24 April di Jakarta dan Bandung. Pada 24 April, para delegasi negara bersama Presiden Jokowi akan melakukan napak tilas dari Hotel Savoy Homan ke Gedung Merdeka Bandung. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER