Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah
drone yang ditandai dengan lambang radioaktif mendarat di atap gedung kantor Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe pada Rabu (22/4).
Polisi mengatakan drone tersebut diuji dan ditemukan radiasi rendah dan tidak berbahaya bagi manusia.
Televisi publik Jepang, NHK, mengatajan bahwa penjinak bom dipanggil untuk menyingkirkan drone, yang juga membawa sebuah kamera kecil dan botol air minum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shinzo Abe sendiri saat ini sedang berada di Jakarta, untuk mengikuti rangkaian acara Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika.
Kantor Abe, menolak untuk mengomentari insiden drone ini.
Belum diketahui siapa yang mengendalikan drone dan apa tujuannya. Namun pengadilan Jepang pada hari yang sama menyetujui dimulainya kembali sebuah reaktor nuklir di barat daya negara itu, menafikkan kekhawatiran warga tentang keselamatan mengingat bencana nuklir di Fukushima pada 2011.
Keputusan pengadilan itu akan menjadi pendorong bagi Abe, yang memang ingin memulai kembali produksi tenaga nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi Jepang. Sejak tragedi Fukushima, Jepang hanya mengandalkan impor bahan bakar fosil yang relatif lebih mahal dari nuklir.
Penyiar NHK mengatakan seorang pejabat di kantor perdana menteri menemukan drone dan bahwa perangkat itu memiliki diameter sekitar 50 cm. Tidak ada yang terluka akibat insiden ini.
(stu)