Jakarta, CNN Indonesia -- Raja Abdullah dari Yordania menyerukan negara-negara Asia-Afrika untuk bekerja sama dan bersatu dalam upaya melawan kekejaman ISIS, yang disebutnya sebagai perusak Islam. Abdullah juga mendesak dukungan terhadap hak-hak Palestina sebagai negara yang berdaulat dan merdeka.
"Hari ini, semua kita, Muslim dan non-Muslim, melawan kekuatan jahat, melawan Khawarij, begundal, yang telah mencoreng Islam dengan ideologi sesat mereka," ujar Abdullah dalam pidatonya pada Konferensi Asia Afrika di Jakarta, Rabu (22/4).
Khawarij adalah sebutan dalam Islam untuk kelompok yang mengatasnamakan Islam namun menggunakan kekerasan dan memberontak pada pemerintahan yang sah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yordania sendiri telah merasakan kekejaman ISIS, khususnya saat
pilot mereka Muath Kassesbeh dibakar hidup-hidup oleh ISIS yang menguasai beberapa wilayah Irak dan Suriah Februari lalu.
Abdullah mengatakan bahwa ajaran Islam membawa kedamaian dan kemakmuran, bukan teror. Pesan-pesan perdamaian dalam Islam, terutama soal prinsip-prinsip keragaman, keterbukaan dan perdamaian bersama, telah mengikat umat Muslim di mana saja, dengan masyarakat dan negara-negara tetangga.
"Islam mengajarkan kesetaraan umat manusia, pengampunan, penghormatan terhadap martabat semua orangdan hidup berdampingan sebagai tetangga yang baik," kata Abdullah.
Dia menyerukan merapatkan barisan dengan meningkatkan kerja sama antar negara untuk mengatasi masalah ekstremisme, terutama perekonomian yang banyak digunakan oleh kelompok radikal untuk menyebarkan paham mereka.
"Saat ini adalah waktunya untuk memperkuat dan menegakkan integritas dan legitimasi wilayah tetangga kita," ujar Abdullah.
Selain itu, Abdullah menyinggung soal Semangat Bandung yang menjadi landasan prinsip KAA 1955. Dia mengatakan, KAA 60 tahun lalu bertujuan untuk menegakkan hak-hak Palestina yang telah terjajah. Namun nyatanya, Palestina saat ini masih dalam belenggu pendudukan Israel.
"Ini adalah krisis dunia. Kegagalan menegakkan prinsip keadilan global telah menyebarkan sinisme dan perpecahan di seluruh dunia. Ini waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai sejak lama. Mari bertindak sebagai satu kesatuan, demi penyelesaian yang adil dan berkesinambungan dari konflik Israel- Palestina," ujar Abdullah.
(stu)