Kuala Lumpur, CNN Indonesia -- Kuala Lumpur--Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia mengidentifikasi bahwa terdapat 49 warga negara Indonesia (WNI) berada di Nepal pada saat gempa yang berkekuatan 7,9 skala richter mengguncang negara itu pada Sabtu (25/4).
"Mengenai jumlah WNI, sampai beberapa menit yang lalu, ada 49 WNI yang berada di sana," ujar Retno di Grand Hyatt Hotel Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/4) tengah malam.
Dari jumlah tersebut, papar Retno, 18 orang merupakan WNI yang memang tinggal di Nepal, sedangkan 31 orang lainnya sedang berkunjung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 18 ini, sembilan bisa dikontak dan sembilan lainnya belum bisa dikontak. Sementara dari yang sisanya tadi, 31 orang, 20 orang saat ini sudah bisa dikontak, sementara 11 orang lainnya belum bisa dikontak," kata dia.
Ia mengungkapkan, kementeriannya terus berupaya untuk menghubungi mereka. Namun, karena kendala komunikasi yang masih sulit akibat gempa, maka proses pengontakan tersebut sangat lamban.
"Dan saya sudah minta duta besar kita di Dhaka yang cover Nepal yang saat ini masih berada di Jakarta karena baru saja mengantar semua delegasi KAA (Konferensi Asia Afrika) kemarin untuk segera kembali dan jika memungkinkan untuk masuk ke Nepal untuk membantu, mencoba berkomunikasi dengan WNI kota yang ada di sana," ujar dia.
Sementara itu, imbuh Retno, Asosiasi Menteri Luar Negeri ASEAN telah menyampaikan simpati dan duka cita pada pemerintah dan rakyat Nepal. "Dan menurut rencana, besok akan ada satu statement khusus dari ASEAN mengenai masalah gempa bumi yang terjadi di Nepal," kata dia.
Bagi masyarakat yang mengetahui ada keluarga maupun kerabat yang sedang berada di Nepal saat ini, Kementerian Luar Negeri menyerukan hntuk berkoordinasi dengan Hermawan Bagaskoro dari Direktorat Perlindungan WNI di nomor 021-3813186 atau 081284794696.
"Sudah ada Direktorat Perlindungan WNI kita. Itu adalah orang yang selalu bisa dikontak saat terjadi emergency seperti ini dan karena di Nepal kita tidak memiliki kedutaan besar, yang ada adalah konsul kehormatan kita di sana," ujar dia.
Retno mengaku akan memberikan informasi terkait perkembangan jumlah WNI di Nepal. "Kami dari waktu ke waktu update jumlah terus. Nama sudah lengkap, statusnya apakah sudah contacted atau belum dapat dikontak, itu semuanya ada. Sehingga kalau ada perkembangan itu segera update," kata dia.
Seperti ramai diberitakan, kekuatan gempa bumi yang mengguncang wilayah ibu kota Nepal, Kathmandu, pada Sabtu (25/4) direvisi menjadi 7,9 skala richter, membuat bangunan-bangunan runtuh dan melukai beberapa warga.
Polisi Nepal mengatakan korban tewas mencapai 1.394 orang, 4.700 lainnya luka-luka. Lebih dari 630 korban yang tewas berada di lembah Kathmandu dan setidaknya 300 korban tewas merupakan penduduk ibukota Kathmandu.
Jumlah korban diperkirakan bertambah sementara para pekerja bantuan mempergunakan tangan untuk menggali reruntuhan rumah untuk mencari korban yang selamat.
Kemarin, sebuah gempa susulan kuat mengguncang India dan Nepal, menggetarkan bangunan di New Delhi, India, dan memicu longsoran salju di pegunungan Himalaya. Badan Survei Geologi Amerika Serikat mencatat gempa susulan itu berkekuatan 6,7 SR.
(pit)