Korban Tewas di Nepal Jadi 3.200 Orang, Bantuan Mulai Datang

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 27 Apr 2015 09:52 WIB
Korban gempa 7,9 SR di Nepal pagi ini mencapai 3.200 orang, dan bantuan internasional mulai berdatangan.
Selain bantuan keuangan dan bantuan material, Nepal telah meminta masyarakat internasional untuk mebantu mengirimkan tim medis, persediaan untuk rumah sakit, kantong mayat, alat berat untuk memindahkan puing-puing dan helikopter untuk mengevakuasi yang terluka. (Reuters/Navesh Chitrakar)
Kathmandu, CNN Indonesia -- Kepolisian Nepal hari ini, Senin (27/4) melaporkan jumlah korban tewas akibat gempa Nepal bertambah menjadi 3.218 dan korban luka mencapai 6.538.

Sementara itu, warga Nepal yang selamat tinggal di tenda-tenda di luar ruangan, menghadapi cuaca dingin yang menerpa, tanpa makanan dan air minum.

Tim penyelemat dari India, Pakistan, Amerika Serikat, Tiongkok, dan Israel, PBB melaporkan, sudah berada di Nepal. Beberapa dari tim penyelamatan juga berfokus untuk menggali reruntuhan mencari dan mengevakuasi korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim pencari lain juga sudah dijadwalkan akan tiba di Kathmandu, dengan tim dari Jepang, AS, serta Inggris akan datang membawa anjing pelacak serta peralatan berat.

“Menyelamatkan mereka yang masih hidup, pencarian, masih menjadi prioritas,” kata laporan dari Koordinator Penduduk PBB di Nepal.

Gempa bumi berkekuatan 7,9 SR yang mengguncang Nepal pada Sabtu (25/4) merupakan yang terburuk sejak tahun 1934 ketika gempa dengan kekuatan yang hampir sama menewaskan sekitar 8.500 orang.

Setelah gempa pada Sabtu, terdapat sekitar 60 gempa susulan di Nepal, dengan yang terkuat di angka 6,7 SR terjadi pada Minggu.

Gempa telah meruntuhkan rumah dan bangunan, jalan serta infrastruktur lainnya.

"Ini sudah lebih dari 24 jam. Setiap menit berharga bagi orang-orang yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan," kata Unni Krishnan, kepala tanggap bencana dari lembaga Plan International.

"Mereka cenderung mengalami dehidrasi, kesulitan bernapas karena kurangnya oksigen, cedera kepala dan tulang belakang dan dapat kehilangan darah.”

Pekerja bantuan mengatakan bahwa rumah sakit di Lembah Kathmandu penuh sesak, kehabisan ruang untuk menyimpan jenazah, dan akan segera kekurangan persediaan darurat. Beberapa petugas kesehatan bahkan merawat orang di jalan-jalan.

Selain bantuan keuangan dan bantuan material, Nepal telah meminta masyarakat internasional untuk mebantu mengirimkan tim medis, persediaan untuk rumah sakit, kantong mayat, alat berat untuk memindahkan puing-puing dan helikopter untuk mengevakuasi yang terluka.
[Gambas:Video CNN] (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER