Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah badai aneh yang merobek atap-atap bangunan dan menumbangkan pohon serta gardu-gardu listrik di Pakistan pada Minggu (27/4), dikabarkan juga menelan 45 korban jiwa dan melukai 200 orang lainnya.
Seperti dilansir Reuters, pasukan tentara langsung terjun ke lokasi di Peshawar tersebut untuk melakukan upaya penyelamatan.
"Kami tidak pernah mengalami angin badai yang begitu dahsyat di wilayah ini selama ini," ujar Kepala Kantor Meteorologi Peshawar, Mushtaq Shah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, kecepatan angin badai tersebut mencapai 120 knot perjam. "Hal inilah yang menyebabkan kerusakan dalam skala besar. Ini adalah fenomena yang benar-benar baru di wilayah ini," katanya.
Angin kencang yang disertai dengan hujan lebat ini melumpuhkan pasokan listrik dan layanan telekomunikasi. Beberapa infrastruktur kota dan rumah sakit juga rusak akibat badai aneh ini.
Cuaca buruk di Pakistan ini juga memaksa militer Pakistan membatalkan dua penerbangan ke Nepal yang seharusnya membawa bantuan bagi korban gempa bumi.
Tak hanya Pakistan, beberapa negara lain juga mengirimkan bala bantuan bagi Nepal yang baru saja dihantam gempa berkekuatan 7,9 skala Richter.
India menerbangkan pasokan obat-obatan dan Pasukan Respons Bencana Nasional. Tiongkok mengirimkan 60 tim gawat darurat. Tentara Pakistan mengirimkan empat pesawat C-130 yang membawa 30 ranjang rumah sakit dan tim penyelamat.
Sementara itu, salah satu juru bicara Pentagon mengatakan bahwa pesawat militer Amerika Serikat dan 70 personelnya telah dikerahkan pada Minggu (26/4). Australia juga mengirimkan tim spesialis pencari ke Kathmandu atas permintaan Nepal. Dengan ratusan warganya bermukim di Nepal, Inggris pun mengirimkan pasokan obat-obatan dan tim medis.
Namun, kendala menghadang masuknya bantuan luar negeri tersebut. Beberapa penerbangan tak dapat mendarat lantaran bandar udara internasional Nepal ditutup akibat bencana.
(stu/stu)