Jakarta, CNN Indonesia -- Pihak otoritas Thailand menggagalkan upaya penyelundupan tiga ton gading gajah dari Kenya pada Sabtu (25/4), hanya berselang sepekan setelah pembongkaran kasus selundupan terbesar dilakukan. Kasus inipun disebut-sebut sebagai upaya penyelundupan gading gajah terbesar kedua di Thailand.
Seperti dilansir USA Today, Senin (27/4), jika diuangkan, 511 gading gajah tersebut diperkirakan akan mencapai nilai US$6 juta atau setara Rp78 miliar.
Pihak otoritas mulai mengikuti jejak upaya tersebut sejak adanya peringatan dari Laos, tempat tujuan terbesar penyelundupan gading.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Thailand akhirnya mulai mengikuti jejak gading yang disembunyikan di antara karung-karung daun teh tersebut sejak dikirimkan dari Kenya pada 24 Maret lalu. Sebelum akhirnya sampai ke Thailand untuk dilanjutkan ke Laos, kontainer tersebut sempat singgah di Sri Lanka, Malaysia, dan Singapura.
Pihak otoritas akhirnya menggagalkan upaya penyelundupan tersebut saat kontainer bersandar di Provinsi Chonburi di timur Thailand pada Sabtu.
Sepekan sebelumnya, pihak otoritas juga menggagalkan penyelundupan empat ton gading gajah dari Kongo yang singgah di Thailand sebelum dikirimkan ke Laos.
Thailand memang menjadi salah satu tempat persinggahan barang selundupan terbesar. Jika tidak melakukan upaya penghentian, Thailand terancam dijerat sanksi internasional.
"Setelah dua penggagalan besar ini, jaringan kejahatan lintas batas ini harus menyadari bahwa pengiriman barang selundupan melalui Thailand semakin sulit, tapi saya pikir mereka akan terus mencoba berbagai cara. Jadi, kami juga telah menyiapkan berbagai skenario untuk menangkalnya," kata Kepala Otoritas Thailand, Somchai Sujjapongse.
Sementara itu, pemburu dikabarkan telah membunuh puluhan ribu gajah Afrika demi mendapatkan gading. Salah satu pelanggan terbesar mereka adalah Tiongkok. Melihat bahaya kepunahan yang mengancam gajah Afrika, Tiongkok memberlakukan larangan impor gading gajah selama satu tahun.
(stu)