Canberra, CNN Indonesia -- Pemerintah Indonesia melalui kedutaan besarnya di Australia menyampaikan simpati terhadap keluarga duo Bali Nine yang dieksekusi mati Rabu lalu, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Dalam pernyataan tertulisnya, Duta Besar RI di Canberra Nadjib Riphat Kesoema mengatakan bahwa Indonesia mengakui keprihatinan pemerintah dan rakyat Australia atas upaya penegakan hukum terhadap kasus narkotika.
"Rakyat dan pemerintah Indonesia menyampaikan simpati terhadap keluarga dan kawan kedua mendiang. Ini adalah saat yang sulit dan penuh tantangan bagi hubungan Indonesia-Australia," kata Nadjib pada Kamis (30/4).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Chan dan Sukumaran termasuk dari delapan orang yang dieksekusi di Nusakambangan Rabu dini hari lalu akibat kasus narkotika. Keduanya ditangkap pada 2005 di bandara Bali karena berusaha menyelundupkan 8,3 kilogram heroin.
Pemerintahan Tony Abbott telah berusaha keras mengupayakan keringanan hukuman keduanya. Namun pemerintah Joko Widodo bergeming dan tetap melanjutkan eksekusi, berdampak pada memburuknya hubungan bilateral kedua negara.
Usai eksekusi itu, Australia mengatakan akan menarik dubes dari Indonesia dan mengancam adanya konsekuensi atas eksekusi tersebut.
Nadjib mengatakan bahwa hubungan bilateral kedua negara sangat penting, baik bagi Indonesia dan Australia. Indonesia, lanjut dia, tetap berkomitmen untuk meningkatkan dan memperkuat hubungan bilateral.
"Kami yakin hubungan personal, budaya, bisnis dan akademis saatini antara rakyat Indonesia dan Australia masih sangat kuat," ujar Nadjib.
Selain Nadjib juga mengajak Australia untuk terus mendukung media dalam pemberitaan kasus ini, demi mengatasi ketidaksepahaman kedua negara.
"Kami menilai penting peran media dalam membantu mempersempit celah kesalahpahaman antar rakyat dua negara dan demi mencapai persamaan kepentingan Australia dan Indonesia," kata Nadjib.
(den)