Berlin, CNN Indonesia -- Kanselir Jerman mengatakan negara itu tidak bisa melupakan perilaku Nazi dan harus tetap sensitif terkait dampak negatifnya pada negara lain seperti Yunani.
“Tidak bisa ada garis di bawah sejarah,” ujar Kanselir Angela Merkel dalam siaran
podcast mingguannya pada Sabtu (2/5), yang merupakan penolakan atas keinginan di kalangan generasi setelah perang Jerman.
“Kita bisa melihatnya dalam perdebatan Yunani dan negara-negara Eropa lain. Kita warga Jerman memiliki tanggung jawab khusus untuk waspada, sensitif dan sadar dengan perbuatan kita di era Nazi, dan mengenai kerusakan yang diakibatkannya di negara lain. Saya memiliki simpati besar untuk itu.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merkel mengatakan siap menghadiri acara peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia di Moskow bersama Presiden Rusia Vladimir Putin. Merkel dan sejumlah pemimpin lain telah mengatakan tidak akan menghadiri parade militer Rusia pada 9 Mei akibat ketegangandengan Moskow terkait pencaplokan Crimea dan pertempuran di Ukraina.
Sementara di ibukota Jerman peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Berlin yang merupakan pertempuran klimaks Perang Dunia II, ditandai dengan penghormatan pada Sabtu (2/5). Perang Dunia II berakhir 8 Mei 1945.
Presiden Jerman Joachim Gauck pada Sabtu (2/5) menyulut kembali perdebatan terkait ganti rugi dengan mengatakan Jerman harus mempertimbangkan tuntutan Yunani mendapatkan ganti rugi sebesari US$312 miliar atas pendudukan Nazi.
Permintaan Yunani ini tidak pernah dipenuhi oleh Berlin, meskipun para pakar hukum mengatakan negara tersebut pantas mendapatkan ganti rugi.
Pemerintahan Merkel mengatakan telah membayar kewajibannya pada Yunani, termasuk pembayaran bernilai 115 juta mark pada 1960.
“Ini adalah keputusan yang benar bagi negara yang sangat memperhatikan sejarah seperti negara kita untuk mempertimbangkan kemungkinan bagi ganti rugi,” ujar Gauck kepada
Sueddeutsche Zeitung.
Kementerian Keuangan Jerman mengatakan pemerintah-pemerintah setelah perang telah membayar uang sebesar 71 miliar euro untuk ganti rugi kerusakan akibat Nazi.
Gauck juga mengatakan negara itu harus mengkaji ulang aspek-aspek perang yang terlupakan.
“Kita sudah berupaya banyak dalam menghadapi masa lalu Nazi. Tetapi apakah kita sudah memikirkan juga korban yang berlum terhitung, atau apakah ganti rugi itu cukup, misalnya terhadap tawanan perang asal Uni Soviet.
Ide-ide dari era Nazi masih menghantui Jerman dalam bentuk gerakan Neo Nazi yang secara rutin berdemonstrasi menentang imigran dan pencari suaka yang terkadang berubah menjadi aksi penuh kekerasan.
(yns)