ISIS Klaim Penembakan di Pameran Karikatur Nabi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 05 Mei 2015 18:01 WIB
Kelompok militan ISIS mengaku sebagai dalang serangan di depan pameran kontes karikatur Nabi Muhammad di Texas, Amerika Serikat, pada Minggu (3/5).
Aparat belum menemukan indikasi kuat bahwa pelaku serangan di depan pameran kartun Nabi Muhammad benar-benar memiliki hubungan dengan ISIS. (Reuters/Laura Buckman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS mengaku menjadi dalang serangan di depan acara pameran dan kontes karikatur Nabi Muhammad di Texas, Amerika Serikat, pada Minggu (3/5). Meskipun pada akhirnya dua pelaku penyerangan tewas di tangan polisi, ISIS menebar teror dengan mengatakan akan ada lebih banyak serangan.

Seperti dilansir CNN, kedua pelaku, Elton Simpson dan Nadir Soofi, sempat melepaskan tembakan ke arah petugas keamanan sebelum akhirnya polisi menembak mati mereka.

Dalam siaran di stasiun radio resmi ISIS, kelompok tersebut mengatakan bahwa tentara Al Khilafa adalah pelaku penyerangan tersebut. Al Khalifa adalah sebutan ISIS bagi pasukan setia mereka. Sang penyiar di radio ISIS juga menyebut Simpson dan Soofi sebagai saudara mereka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumuman tersebut diakhiri dengan sebuah peringatan berbunyi, "Kami katakan kepada semua pembela salib, Amerika Serikat, bahwa serangan selanjutnya akan lebih kejam dan buruk. Tentara ISIS akan melakukan kekerasan kepada Anda atas berkat Tuhan. Masa depan sudah dekat."

Sementara ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan, aparat AS belum menemukan indikasi bahwa kelompok teror di Irak dan Suriah tersebut memiliki kontak langsung dengan Simpson dan Soofi yang tinggal di Phoenix.

Tak lama setelah kejadian, aparat AS memang langsung melakukan investigasi untuk menelaah apakah insiden tersebut berhubungan dengan aksi jaringan terorisme internasional. Namun, hanya ditemukan bukti kecil bahwa salah satu pelaku merupakan simpatisan ISIS.

Beberapa saat sebelum melakukan aksinya, melalui akun Twitter pribadinya, Simpson berkicau, "#texasattack: Semoga Tuhan menerima kami sebagai mujahidin."

Dalam kicauannya, Simpson juga menyinggung bahwa rekannya sudah berbaiat kepada "Amirul Mu'mineen" atau yang berarti "pemimpin khilafah." Analis teroris CNN, Paul Cruickshank, mengatakan bahwa sebutan tersebut merujuk pada pemimpin ISIS, Abu Bakr al Baghdadi.

Sebelumnya, Simpson juga pernah mengajak para pengikutnya di Twitter untuk memantau akun propaganda ISIS. Setelah serangan, akun Twitter propaganda tersebut berkicau, "Allahu Akbar!!!! Dua saudara kami melakukan penembakan."

Pasca insiden, kedua akun Twitter tersebut dibekukan.

Simpson memang memiliki rekam jejak buruk dan sudah berada dalam radar pihak berwenang.

Pada 2011, Simpson terbukti memberikan keterangan palsu terkait keterlibatannya dalam aksi terorisme domestik dan internasional. Jaksa penuntut mengatakan bahwa Simpson mengaku kepada agen FBI bahwa ia tidak pernah membicarakan perjalanan ke Somalia untuk turut serta dalam jihad kekerasan.

Menurut keterangan di surat putusan, ia memang merencanakan perjalanan tersebut. Simpson akhirnya dijatuhi hukuman percobaan tiga tahun penjara.

Bertolak belakang dengan Simpson, Soofi sama sekali tidak dikenal oleh FBI.

Aparat tidak mencium indikasi rencana penyerangan tersebut sebelumnya.

Insiden penembakan terjadi pada Minggu (4/4), sekitar pukul 07.00 malam waktu setempat di arena parkir Curtis Culwell Center, arena indoor di Garland, sebelah timur laut dari Dallas, di luar pameran tersebut.

Pameran yang diselenggarakan oleh American Freedom Defense Initiative (AFDI) ini menawarkan hadiah sebesar US$10 ribu untuk karya seni atau kartun terbaik yang menggambarkan Nabi Muhammad.

Karena tema acara yang provokatif, tak ayal acara ini dijaga ketat. Penggambaran Nabi Muhammad dalam Islam terlarang demi mencegah pemujaan. Di seluruh dunia, penggambaran Nabi Muhammad sebelumnya selalu memicu kekerasan. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER