Yaman Minta Intervensi Darat untuk Atasi Houthi

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 07 Mei 2015 12:38 WIB
Tak cukup dengan serangan udara, Yaman meminta intervensi darat dari masyarakat internasional untuk menggempur al-Houthi terutama di wilayah Aden dan Taiz.
Yaman meminta intervensi darat dari masyarakat internasional untuk mengatasi pemberontak al-Houthi terutama di wilayah Aden dan Taiz. (Reuters/Stringer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Yaman meminta intervensi darat dari masyarakat internasional untuk mengatasi pemberontak al-Houthi terutama di wilayah Aden dan Taiz.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Yaman untuk PBB, Khaled Alyemany, dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan PBB.

Surat itu mendesak kelompok hak asasi manusia untuk mendokumentasikan "pelanggaran barbar terhadap penduduk yang tak berdaya.” Yaman juga menuduh Houthi membunuh warga sipil dan memblokir tim medis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setiap orang yang telah melakukan kejahatan tidak akan luput dari hukuman dan pemerintah akan melakukan segala cara untuk membawa Houthi dan pasukan loyalis mantan Presiden Saleh ke pengadilan internasional sebagai penjahat perang," tulis Alyemany dalam surat tersebut.

Sebelumnya, Yaman memberikan surat kepada DK PBB pada 24 Maret yang menginformasikan bahwa mereka meminta pertolongan militer dari negara-negara teluk. Sehari setelahnya, negara koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan udara di Yaman.

Di bawah serangan udara Arab, milisi Houthi tetap merangsek masuk ke distrik Tawahi di Aden pada Rabu, memperkuat cengkeraman mereka di kota pelabuhan itu.

Pertempuran Rabu menewaskan 120 orang, sebagian besar adalah warga sipil. Petugas penyelamat dan saksi mengatakan sedikitnya 40 orang yang mencoba melarikan diri dari kota Aden dihujani peluru oleh Houthi.

Pasukan Houthi dan mantan tentara loyalis mantan Presiden Ali Abdullah Saleh telah mengepung Aden selama berminggu-minggu, berupaya merebut kota yang menjadi benteng pertahanan terakhir Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi sebelum ia akhirnya melarikan diri ke Arab Saudi. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER