Militer Pakistan Bantah Klaim Taliban Tembak Helikopter

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 08 Mei 2015 17:54 WIB
Istri dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan, Hery Listyawati, dikabarkan meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter di Pakistan pada Jumat (8/5).
Helikopter mengangkut 17 orang menuju Gilgit-Baltistan. (Ilustrasi/wikimedia commons/High Contrast)
Islamabad, CNN Indonesia -- Tak berapa lama setelah kecelakaan helikopter yang membawa beberapa perwakilan negara asing, termasuk istri Duta Besar Republik Indonesia untuk Pakistan, Hery Listyawati, pada Jumat (8/5), kelompok Taliban langsung mengklaim bahwa mereka adalah dalang dari insiden tersebut. Namun, klaim tersebut langsung dimentahkan oleh Juru Bicara Militer Pakistan, Asim Bajwal.

Seperti dilansir media Pakistan, Dawn, Bajwal menegaskan bahwa kecelakan terjadi akibat kesalahan teknis mesin dan tidak ada indikasi adanya serangan teroris.

Sesuai dengan prosedur, kata Bajwal, kini sedang berlangsung proses identifikasi penyebab jatuhnya helikopter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helikopter MI-17 adalah armada transportasi militer buatan Rusia yang bisa membawa 32 orang, atau setara dengan bobot 4.000 kilogram.

Helikopter tersebut jatuh di Lembah Naltar, Gilgit-Baltistan, sekitar 300 kilometer sebelah utara Islamabad. Wilayah ini dikelilingi tiga pegunungan; Himalaya, Karakorum, dan Hindu Kush.

Enam orang tewas dalam insiden tersebut, di antaranya adalah dua pilot warga negara Pakistan, Dubes Norwegia untuk Pakistan, Leif Larsen, Dubes Filipina untuk Pakistan, Domingo Lucenario, dan istri dari Dubes Malaysia untuk Pakistan, dan juga Hery, istri dari Dubes RI untuk Pakistan, Burhan Muhammad.

Sementara itu, Duta Besar Belanda untuk Pakistan, Marcel de Vink, dan Duta Besar Polandia untuk Pakistan, Andrzej Ananics dilaporkan terluka. Korban terluka dilarikan ke ruang gawat darurat rumah sakit gabungan militer di Gilgit.

Mereka berada dalam satu dari tiga konvoi helikopter menuju ke sebuah acara di Gilgit-Baltistan yang juga dihadiri oleh Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif.
Perdana Menteri Nawaz Sharif menyatakan satu hari berkabung sebagai bentuk belasungkawa atas peristiwa itu.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi soal insiden ini dari pihak Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Staf KBRI Islamabad saat dihubungi CNN Indonesia mengatakan, seorang diplomat Indonesia tengah dipanggil ke Kementerian Luar Negeri Pakistan terkait dengan kecelakaan ini. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER