Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah kelompok militan yang menamakan diri Pendukung Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS) dan belakangan beroperasi di Yerusalem, meluncurkan serangan mortir ke markas Hamas di Jalur Gaza, Jumat (8/5).
Dalam sebuah pernyataan yang disebarkan secara daring, kelompok ini mengaku mereka menembakkan mortir menuju markas yang digunakan oleh sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, di Khan Yunis, selatan Gaza.
Dilaporkan Al-Arabiya, sejumlah saksi mengatakan mereka mendengar ledakan dekat Khan Yunis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pekan ini, terdapat serangan bom yang menargetkan markas keamanan Hamas di Gaza yang terjadi setelah kelompok ini merilis pesan ancaman yang mendesak pembebasan sejumlah tahanan.
Pasukan keamanan Hamas menangkap seorang pemimpin Salafi pada bulan lalu, atas tuduhan mendukung ISIS yang kini berperang di Irak dan Suriah.
Sebelumnya, terdapat laporan bahwa sejumlah jihadis Gaza telah berbaiat kepada ISIS. Namun, tidak ada konfirmasi kehadiran ISIS di wilayah tersebut.
Sementara di Suriah, m
iliter Amerika Serikat memulai program pelatihan bagi para pejuang untuk menggempur kelompok militan ISIS.
Kongres AS sempat mengatakan bahwa program ini terlalu kecil dan lamban. Pentagon mengatakan bahwa perlu waktu setidaknya tiga tahun untuk melatih dan mempersenjatai 15 ribu pejuang Suriah.
Sejak perang pecah di Suriah pada 2011, setidaknya 220 ribu warga sipil tewas. Meskipun berbagai negara sudah menyerukan perdamaian, perang terus berkecamuk. (ama/ama)