Kota Ramadi di Irak Jatuh ke Tangan ISIS

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 18 Mei 2015 06:56 WIB
ISIS mengklaim kendali penuh atas Kota Ramadi, Irak barat pada Minggu (17/5), menandakan kekalahan terbesar Irak sejak memerangi militan ini tahun lalu.
Jatuhnya Kota Ramadi ke tangan ISIS merupakan kemenangan terbesar bagi kelompok militan ini di Irak sejak tahun lalu. (Ilustrasi/Reuters/Mohamad Bayoush)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan ISIS mengklaim kendali penuh atas Kota Ramadi, Irak barat pada Minggu (17/5). Klaim ISIS ini menandakan kekalahan terbesar pemerintahan Irak sejak memerangi ISIS pertengahan tahun lalu.

Dilaporkan Reuters, ISIS mengklaim menahan sejumlah tank dan membunuh "puluhan orang murtad", merujuk kepada para pasukan militer Irak, dalam sebuah pernyataan.

Pada Minggu (17/5), anggota dewan Provinsi Anbar, Athal Fahdawi menggambarkan Kota Ramadi telah "hancur total."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber militer yang menarik diri dari pangkalan militer yang terkepung oleh militan ISIS mengungkapkan bahwa kelompok militan itu meminta pasukan Irak untuk membuang senjata mereka jika mereka ingin selamat.

"Sebagian besar pasukan menarik diri dari operasi perintah pusat dan anggota Daesh berhasil mendobrak masuk dari gerbang selatan," kata sumber militer yang namanya tak dipublikasikan tersebut. Daesh adalah nama lain untuk ISIS.

"Kami mundur ke barat untuk mencapai daerah aman," katanya melanjutkan.

Kota Ramadi merupakan ibukota provinsi Anbar yang berlokasi di sebelah barat Irak dan didominasi oleh warga Muslim Sunni. Berbatasan dengan Arab Saudi, Suriah dan Yordania, Ramadi merupakan salah satu dari sejumlah kota yang sebelumnya berada dalam kendali pemerintahan Irak sejak ISIS menyerang negara ini.

Jatuhnya Ramadi ke tangan ISIS merupakan kemenangan terbesar bagi kelompok militan ini di Irak sejak pasukan keamanan Irak, kelompok paramiliter Syiah, dan serangan udara pimpinan Amerika Serikat berhasil memukul mundur mereka di sejumlah daerah beberapa bulan terakhir.

Terkait hal ini, Perdana Menteri Irak, Haider al-Abadi, menyetujui penugasan milisi Syiah untuk mencoba untuk merebut kembali daerah tersebut. Langkah ini sebelumnya tidak dilakukan untuk mencegah bentrok sektarian antara warga Sunni dan milisi Syiah.

Selain itu, dalam 24 jam terakhir, koalisi serangan udara internasional pimpinan AS menggempur markas ISIS di tujuh lokasi yang berbatasan dengan ISIS.

Pemerintah Irak sebelumnya berjanji untuk membebaskan Provinsi Anbar dari kendali ISIS setelah pasukan keamanan Irak berhasil memukul mundur ISIS dari Kota Tikrit bulan lalu. Namun, pasukan keamanan Irak harus berupaya keras untuk mengalahkan ISIS di Provinsi Anbar yang sebagian besar wilayahnya merupakan padang pasir yang luas. (ama/ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER