Myanmar Temukan Perahu Berisi 700 Imigran

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 30 Mei 2015 16:17 WIB
Perahu itu ditemukan oleh Angkatan Laut Myanmar di Laut Andaman, berisi 608 laki-laki, 74 perempuan dan 45 anak-anak.
Sekitar 4.000 pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh terdampar di Indonesia dan Malaysia dalam beberapa pekan terakhir, dan diperkirakan ribuan lagi masih terkatung di Laut Andaman dan Selat Benggala. (Reuters/Darren Whiteside)
Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Myanmar menemukan sebuah perahu yang berisi 700 imigran pada Jumat (29/5). Pada Sabtu, perahu tersebut masih berada di perairan Myanmar, karena pemerintah masih memberikan sinyal yang berbeda-beda soal penanganan pengungsi.

Penemuan kapal pada Jumat ini berbarengan saat Myanmar mengatakan mereka tidak ingin disalahkan atas krisis pengungsi di Asia Tenggara dalam pertemuan 17 negara di Thailand. Sekitar 4.000 pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh terdampar di Indonesia dan Malaysia dalam beberapa pekan terakhir, dan diperkirakan ribuan lagi masih terkatung di Laut Andaman dan Selat Benggala.

Angkatan Laut Myanmar menemukan perahu dengan 727 imigran di lepas pantai selatan negara itu, dan mengklaim bahwa mayoritas isinya merupakan pengungsi Bangladesh.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak berwenang pada awalnya mengatakan kapal yang penuh sesak akan dipindahkan untuk diproses ke pangkalan Angkatan Laut di Hainggyi Island, tetapi sekarang mempertimbangkan pilihan lain, kata Komandan Soe Min, asisten kepala angkatan laut Myanmar.

"Kapal tidak berhenti di Hainggyi Island. Angkatan laut dapat membawa mereka di suatu tempat lebih jauh ke utara, seperti Sittwe di negara bagian Rakhine. Kami bahkan belum yakin," kata Soe Min.

Pemeritahan kota Hainngyi Pulau Myo Win mengatakan kepada Reuters bahwa perahu sementara akan berhenti di pulau terdekat lain pada Sabtu sore. Dia tidak mengatakan kemana kapal akan menuju dari sana.

Perahu itu ditemukan di Laut Andaman, berisi 608 laki-laki, 74 perempuan dan 45 anak-anak, menurut Departemen Informasi Myanmar.

Para pengungsi mengatakan kepada pihak berwenang bahwa mereka telah berada di laut dalam tiga perahu sejak Maret lalu, di mana setidaknya 50 imigran tewas, kata kementerian itu di situsnya. Para penumpang kemudian ditinggalkan di satu perahu oleh penyelundup.

Myanmar dikritik keras oleh banyak negara karena dianggap tidak melakukan apapun demi mencegah para pengungsi keluar dari daerah mereka.

Sekitar 1.1 juta Muslim Rohingya tidak mempunyai kewarganegaraan dan hidup dalam kondisi terdiskriminasi, di antara 51,5 juta penduduk Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Hampir 140 ribu orang mengungsi dalam bentrokan mematikan dengan umat Buddha di negara bagian barat Rakhine pada 2012. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER