Dalai Lama Desak Aung San Suu Kyi Angkat Bicara soal Rohingya

Ike Agestu | CNN Indonesia
Kamis, 28 Mei 2015 09:56 WIB
Dalai Lama mendesak tokoh demokrasi Myanmar dan pemenang Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, untuk berbuat lebih banyak demi membantu Muslim Rohingya.
Dalai Lama mendesak tokoh demokrasi Myanmar dan pemenang Nobel Perdamaian, Aung San Suu Kyi, untuk berbuat lebih banyak demi membantu Muslim Rohingya. (Reuters/Danish Siddiqui)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dalai Lama mendesak tokoh demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, untuk berbuat lebih banyak demi membantu Muslim Rohingya. Baik Dalai Lama dan Suu Kyi, adalah pemenang Nobel Perdamaian.

Beberapa negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia, mengalami krisis pengungsi akibat arus imigran gelap etnis Rohingya dari Myanmar yang lari karena kemiskinan dan perlakukan diskriminatif oleh mayoritas Buddha di negara itu.

Namun Suu Kyi belum memberikan komentar apapun. Banyak pengamat yang menduga hal itu disebabkan karena ia khawatir kehilangan jumlah pemilih menjelang pemilihan yang dijadwalkan November mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemimpin spiritual Buddha Tibet itu mengatakan Suu Kyi harus angkat bicara terkait konflik Rohingya. Ia juga mengatakan telah dua kali mengusulkan secara pribadi kepada Suu Kyi sejak 2012 untuk berbuat lebih banyak bagi Rohingya ketika kekerasan sektarian antara Rohingya dan umat Buddha pecah di negara bagian Rakhine.

"Ini sangat menyedihkan. Di kasus Burma (Myanmar), saya berharap Aung San Suu Kyi, sebagai pemenang Nobel, bisa melakukan sesuatu," katanya kepada surat kabar The Australian, Kamis (28/5), dalam sebuah wawancara menjelang kunjungan ke Australia minggu depan.

“Saya bertemu dengannya dua kali, pertama di London dan kemudian Republik Ceko. Saya menyebutkan tentang masalah ini dan dia mengatakan dia menemukan beberapa kesulitan, bahwa hal-hal yang tidak sederhana tetapi sangat rumit. Tapi terlepas dari itu saya merasa dia bisa melakukan sesuatu,” kata Dalai Lama.

Isu Rohingya kembali menjadi sorotan dunia ketika ribuan pengungsi dari Myanmar dan Bangladesh terdampar di Aceh sejak dua pekan lalu.

Dalai Lama mengatakan penyelesaian konflik Rohingya tidak bisa hanya sekedar wacana.

"Ini tidak cukup. Ada sesuatu yang salah dengan cara manusia berpikir. Pada akhirnya kita kurang peduli terhadap kehidupan orang lain, kesejahteraan orang lain," kata dia.

Sekitar 1.1 juta warga Rohingya di Myanmar tidak mempunyai kewarganegaraan dan hidup dalam kondisi terdiskriminasi. Hampir 140 ribu orang mengungsi dalam bentrokan mematikan dengan umat Buddha di negara bagian barat Rakhine pada 2012.

Sementara di Indonesia, sejak pekan lalu tercatat setidaknya 1.700 imigran Rohingya dan Bangladesh yang terdampar di beberapa kabupaten di Aceh. PBB mengatakan, diperkirakan masih ada sekitar 2.600 pengungsi masih terkatung-katung di Selat Benggala dan Laut Andaman. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER