Jakarta, CNN Indonesia -- Hujan turun di sejumlah daerah di India pada Ahad (31/5) seakan memberikan kesegaran setelah gelombang panas selama pekan lalu memanggang India dan menyebabkan lebih dari 2.200 orang tewas.
Hujan yang disertai petir turun di ibu kota New Delhi namun suhu di kota tersebut tetap menunjukkan angka yang cukup tinggi, yaitu 43 derajat Celcius pada sore hari.
Hujan juga turun di bagian selatan negara bagian Andhra Pradesh dan Telangana, dua wilayah yang menerima dampak terparah dari cuaca panas yang paling mematikan selama dua dekade tersebut. Tercatat, sebanyak 1.979 orang tewas di dua negara bagian itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun hujan telah turun, jumlah korban dilaporkan terus merangkak naik, menyusul laporan dari biro cuaca India yang memprediksi bahwa dalam beberapa hari mendatang suhu di sejumlah daerah di bagian selatan, barat dan utara India akan mencapai 45 derajat Celcius, lima derajat lebih tinggi ketimbang gelombang panas pada tahun sebelumnya.
Pakar cuaca memperkirakan bahwa cuaca panas akan berlangsung lebih lama dari biasanya pada tahun ini.
"Sebanyak 1.636 orang tewas di negara bagian Andhra Pradesh," kata Tulsi Rani, pejabat tinggi di manajemen bencana India, dikutip dari Channel NewsAsia, Senin (1/6).
Sementara, sebanyak 541 orang tewas di negara tetangga Telangana dari gelombang panas. Kini, rumah sakit di India tengah berjuang untuk mengatasi membludaknya jumlah pasien yang menderita
stroke karena kepanasan, atau
heatstroke.
Kantor berita Press Trust of India melaporkan tercatat 21 kematian akibat gelombang panas di negara bagian Orissa.
Korban terbanyak adalah warga miskin, tunawisma dan pekerja konstruksi yang mengalami dehidrasi. Jumlah korban tewas tahun ini merupakan yang paling tinggi sejak tahun 1995, ketika gelombang panas mengakibatkan 1.677 orang tewas.
Dalam pidatonya di radio pada Ahad (31/5), Perdana Menteri Narendra Modi mendesak semua orang "untuk menjaga kesehatan mereka masing-masing di musim panas ini," selagi musim hujan belum juga datang.
(ama/stu)