New Delhi, CNN Indonesia -- Pemerintah ibu kota India, New Delhi, melarang peredaran dan memerintahkan penarikan mi instan akibat tingkat timbal yang melampaui batas.
Diberitakan Asia One, Rabu (3/6), larangan edar selama 15 hari dilakukan terhadap mi instan merek Maggi yang diproduksi Nestle. Menteri Kesehatan Delhi, Satyendra Jain, mengatakan batas waktu diberikan bagi Nestle untuk menarik produk dan menggantinya dengan yang baru.
"Kami melarang penjualan mi Maggi selama 15 hari. Selama waktu itu, perusahaan harus menarik seluruh stok mi dan menggantinya dengan stok baru setelah dilakukan seluruh pengujian standar dan prosedur," kata Jain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan itu diberlakukan setelah pengawas makanan di negara bagian Uttar Pradesh bulan lalu menemukan kadar timbal tinggi dalam dua lusin paket mi Maggi pada sebuah pengujian rutin.
Selain itu, ditemukan kandungan MSG dalam mi namun tidak dicantumkan pada komposisi bahan di kemasan.
Akhir pekan lalu, Uttar Pradesh mengajukan gugatan kriminal terhadap Nestle India menyusul temuan ini. Sementara itu muncul petisi mengecam artis Bollywood yang menjadi bintang iklan Maggi.
Temuan ini memicu toko-toko di India menarik secara sukarela produk Maggi di tempat mereka. Salah satunya adalah swalayan terbesar India, The Future Group, yang menarik produk Maggi dari 500 toko mereka.
Walau belum mengeluarkan larangan edar, namun pemerintah Kerala memerintahkan penarikan seluruh produk Maggi di 1.700 toko Supplyco.
Beberapa negara bagian di India pekan ini juga mulai melakukan pengujian, bersamaan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh pemerintah pusat.
Menurut Menteri Konsumen dan Makanan India, G. Gurucharan, pengujian membuktikan sebagian besar produk Maggi itu memang mengandung timbal berlebih.
"Contohnya, pengujian di Delhi menemukan 10 dari 13 sampel mengandung timbal melebihi batas. Saat hasilnya sudah keluar semua, Nestle India akan diberi kesempatan untuk menjelaskan," ujar Gurucharan.
Timbal adalah zat kimia berbahaya yang biasa digunakan sebagai bahan pembuat cat dan campuran bahan bakar, bisa masuk ke tubuh melalui pencernaan dan pernafasan. Menurut WHO, timbal menyebabkan kematian 143 ribu orang tiap tahunnya.
Nestle India membantah produknya berbahaya. Menurut mereka, hampir 1.600 sampel yang diuji aman untuk dimakan.
"Semua hasil penelitian internal dan eksternal menunjukkan ambang timbal berada di dalam batas yang ditetapkan pengawas makanan dan mi Maggi aman untuk dimakan," ujar Nestle dalam pernyataan di situsnya.
Maggi adalah merek Nestle yang mengantongi penjualan hingga 15 miliar rupee, lebih dari Rp3,1 triliun per tahun, di India.
(stu)