Rezim Assad Kembali Gunakan Bom Barel di Aleppo

Ike Agestu | CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2015 15:40 WIB
Rezim Presiden Bashar al-Assad kembali menggunakan bom barel untuk menyerang permukiman sipil di wilayah yang dikuasai pemberontak.
Rezim Presiden Bashar al-Assad kembali menggunakan bom barel untuk menyerang permukiman sipil di wilayah yang dikuasai pemberontak. (Reuters/Rami Zayat)
Jakarta, CNN Indonesia -- Setidaknya 14 warga sipil, termasuk tujuh anak-anak, terbunuh pada Kamis (4/6) setelah helikopter pemerintah Suriah menjatuhkan bom barel di sebelah utara provinsi Aleppo.

Serangan ini menjadi rangkaian serangan udara yang makin intensif dilakukan oleh rezim Suriah selama beberapa minggu terakhir, meski banyak kritikan dari komunitas internasional terkait banyaknya warga sipil yang tewas selama perang pecah di Suriah sejak 2011.

Dilansir Al Arabiya, badan pemerhati Suriah, Syrian Observatory, mengatakan di desa Hayyan, utara Aleppo, bom barel membunuh dua pria lansia, seorang wanota, lima anak dari satu keluarga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di desa lain, Deir Jamal, bom barel menewaskan enam warga sipil, dua diantaranya anak-anak.

Observatory, yang membuat laporan berdasarkan sumber-sumber di lapangan, mengatakan masih banyak yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan akibat bom.

Pada 31 Mei lalu, bom barel dijatuhjan di wilayah yang dikendalikan oleh kelompok pemberontak, membunuh setidaknya 80 orang, insiden yang menewaskan paling banyak orang sepanjang 2015.

Bom barel adalah alat peledak dalam barel yang berisikan mesiu yang dicampur dengan proyektil dan benda-benda tajam, dijatuhkan dari helikopter dan meledak ketika menabrak tanah.

Sejak mulai meletus pada Maret 2011, konflik Suriah dilaporkan telah menewaskan 220 ribu orang dan memaksa jutaan lainnya meninggalkan rumah mereka dan menjadi pengungsi.

Observatory mengatakan bahwa bom barel seringkali menghantam sekolah, rumah sakit, dan pasar di Suriah. Ini diakibatkan rezim pimpinan Presiden Bashar al-Assad ingin “menghukum” warga sipil yang tinggal di wilayah yang dikuasai oleh pemberontak, terutama setelah makin banyak kekalahan yang diderita akibat serangan dari berbagai kelompok militan seperti ISIS dan Front al-Nusra.

Di Aleppo, al-Nusra juga bersaing dengan rival terberat mereka, ISIS.

Sementara itu, pada 22 Februari 2014, Dewan Keamanan PBB telah mengadopsi resolusi yang menuntut semua pihak untuk menghentikan serangan brutal di wilayah padat penduduk dan pemboman udara seperti bom barel. PBB mengancam tindakan lebih lanjut untuk “ketidakpatuhan” negara yang bersangkutan. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER