ISIS Eksekusi 400 Orang di Kota Kuno Palmyra

Ike Agestu/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 25 Mei 2015 07:31 WIB
Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa ISIS telah mengeksekusi setidaknya 400 orang, termasuk wanita dan anak-anak di kota kuno Palmyra.
(Ilustrasi/Diolah dari berbagai sumber)
Jakarta, CNN Indonesia -- Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa ISIS telah mengeksekusi setidaknya 400 orang, termasuk wanita dan anak-anak di Palmyra.

Klaim dari pemerintah Suriah pada Minggu (24/5), belum bisa diverifikasi langsung, namun laporan mengenai eksekusi oleh ISIS terus berdatangan sejak mereka merebut wilayah itu pada Kamis lalu.

Kota kuno Palmyra, berisi sekitar 50 ribu penduduk, adalah kota peninggalan Romawi kuno yang telah berusia lebih dari 2.000 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, ISIS juga membuat kemajuan di Irak dengan merebut kota Ramadi. Dua kemenangan ini merupakan kemajuan terbesar yang dilakukan ISIS sejak koalisi serangan udara yang dipimpin oleh Amerika Serikat dimulai tahun lalu.

“Teroris telah membunuh 400 orang termasuk wanita dan anak-anak, memutilasi tubuh mereja, menuduh mereka bekerja sama dengan pemerintah dan tidak mengikuti perintah,” kata kantor berita Suriah, mengutip warga lokal.

Berita itu juga mengatakan bahwa puluhan yang dibunuh merupakan pegawai pemerintah, termasuk kepala perawat di sebuah rumah sakit beserta seluruh anggota keluarganya.

Simpatisan ISIS mem-posting video di internet, yang menunjukkan anggota ISIS menyisir bangunan pemerintah dari ruangan ke ruangan, mencari tentara, serta menurunkan foto Presiden Bashar al-Assad dan ayahnya.

Para aktivis mengatakan di media sosial ratusan mayat, dipercaya merupakan loyalis pemerintah, bertebaran di jalan-jalan.

Lembaga pemerhati Suriah, Syrian Observatory, melaporkan beberapa orang dipenggal di kota Palmyrah sejak jauh ke tangan ISIS, namun tidak memberikan estimasi berapa yang tewas.

Observatory mengatakan setidaknya 300 tentara tewas dalam pertempuran sebelum kota itu direbut ISIS.

“Tentara dalam jumlah lebih besar menghilang namun tidak jelas di mana mereka sekarang,” kata Rami Abdulrahman dari Observatory.

Perang sipil Suriah sudah berlangsung selama empat tahun dan telah menewaskan sekitar 250 ribu orang, sementara delapan juta meninggalkan rumah mereka menjadi pengungsi. Para pemberontak, kelompok militan Sunni, semuanya berusaha menggulingkan Presiden Assad, anggota sekte Alawite Syiah. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER