Kelompok Pemberontak Suriah Rebut Provinsi Idlib

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 07 Jun 2015 03:29 WIB
Aliansi kelompok pemberontak Islam Sunni Suriah berhasil merebut Provinsi Idlib, dekat basis kuat pasukan pemerintah Presiden Bashar al-Assad.
Aliansi Pemberontak Islam Sunni semakin memperkuat posisi setelah merebut Provinsi Idlib. (Reuters//Khalil Ashawi)
Amman, CNN Indonesia -- Kelompok-kelompok Islam Sunni berhasil memukul mundur militer Suriah dari pos penjagaan dan desa-desa di provinsi Idlib, dekat daerah pesisir yang merupakan basis kuat pemerintah Presiden Bashar al-Assad.

Militer Suriah mengatakan tentaranya meninggalkan kota Muhambal di Idlib barat dan memperkuat diri untuk melakukan serangan balik. Rekaman-rekaman video di media sosial memperlihatkan truk-truk militer dan sejumlah besar senjata ditinggal oleh tentara.

Aliansi Islamis, termasuk Front Nusra yang beraliansi dengan al Qaidah, menyebt operasi itu sebagai “Tentara Fatah”, yang merujuk pada kemenangan yang berhasil menyebarkan Islam di Timur Tengah pada abad ke-7.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Setelah menguasai sejumlah desa, kami turun dari pegununga dan memasuki kota untuk melakukan penyisiran,” kata Abu Malek, komandan lapangan Nusra yang memimpin pasukan terdepan Muhambal, seperti dikutip stasiun televisi oposisi.

Muhambal terletak dekat dengan satu jalan bebas hambatan yang menghubungkan kota Aleppo dan kota pelabuhan Latakia.

Stasiun televisi Suriah kemudian mengatakan pasukan pemerintah berhasil menewaskan “puluhan teroris” dan menghancurkan satu iring-iringan mobil yang mengangkut para pejuang Front Nusra dalam serangakaian serangan udara di Basankoul dan sejumlah desa yang dikuasai oleh pemberontak.

Pertempuran hebat juga terjadi di sekitar bandara militer Abu al Dahour, bandara terbesar di Suriah utara yang merupakan basis terkuat terakhir pemerintah di bagian timur provinsi Idlib.

Militer Suriah mengatakan berhasil menewaskan sejumlah jihadis yang berada di desa-desa sekeliling pangkalan militer ketika mereka berupaya mengepungnya selama lebih dari satu tahun, dan kini kembali melakukan serangan baru. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER