Ratusan Tentara AS Dikirim Latih Pejuang Suriah

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Sabtu, 02 Mei 2015 02:21 WIB
Ratusan tentara Amerika Serikat tiba di Turki untuk melatih dan mempersenjatai para pejuang Suriah yang bertempur melawan rezim Bashar al-Assad dan ISIS.
Program ini sebenarnya telah disepakati Turki dan AS sejak Februari lalu, namun tertunda karena perdebatan soal kelompok perlawanan mana yang layak menerima pelatihan. (Ilustrasi/Reuters/Lucas Jackson)
Ankara, CNN Indonesia -- Ratusan tentara Amerika Serikat tiba di Turki untuk melatih dan mempersenjatai para pejuang Suriah yang bertempur melawan rezim Bashar al-Assad dan ISIS. Program ini sesuai kesepakatan dengan Turki untuk menghentikan konflik tidak berujung di Suriah.

Diberitakan harian Turki Hurriyet, Sabtu (2/5), sebanyak 123 tentara AS terlibat dalam pelatihan ini. Jumlah yang sama juga datang dari tentara Turki untuk melatih para pejuang Suriah terpilih.

Sebanyak 83 tentara AS akan ditempatkan di Pangkalan Udara Incirlik, sisanya ke pangkalan Hirfanli. Para pejuang Suriah yang akan dilatih di Hirfanli akan dikirim ke provinsi Hatay, di mana mereka akan diajari penggunaan senjata, termasuk senjata anti-tank, senapan infanteri dan senapan mesin, sebelum bergabung dengan pasukan pemberantas ISIS di Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program ini sebenarnya telah disepakati Turki dan AS sejak Februari lalu, namun tertunda karena perdebatan soal kelompok perlawanan mana yang layak menerima pelatihan. Pasalnya, banyak faksi pejuang di Suriah, mulai dari yang moderat dan radikal. Kelompok moderat dipilih dalam hal ini.

Sebelumnya negosiasi kerja sama ini telah berlangsung selama berbulan-bulan. Pemerintah Ankara enggan terlibat penuh dalam misi AS memberantas ISIS kecuali Washington mengadopsi "strategi terintegrasi" untuk menghentikan konflik di Suriah, termasuk penggulingan Presiden Assad dari kepemimpinannya.

Amerika Serikat dalam berbagai kesempatan juga mengatakan bahwa salah satu cara mengakhiri konflik di Suriah adalah dengan lengsernya Assad. Konflik di Suriah diperparah dengan kehadiran ISIS yang menguasai beberapa wilayah di negara itu.

Konflik yang berlangsung sejak 2011 lalu itu diduga telah menewaskan lebih dari 200 ribu orang.

Selain kerja sama pelatihan pejuang Suriah, AS dan Turki menyepakati soal izin penggunaan pangkalan udara Incirlik untuk penerbangan pesawat penyerang nirawak, drone, milik Pentagon.

Lokasi Incirlik yang strategis, yaitu terletak sekitar 400 kilometer dari Raqqa, Suriah, dinilai tempat yang tepat untuk menerbangkan drone penyerang ke markas ISIS. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER