Arsip Mengungkap Pangeran Edward VIII Jadi Simpatisan Nazi

Eky Wahyudi/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2015 17:35 WIB
Pangeran Edward VIII yang dikenal sebagai simpatisan Nazi, pernah mengatakan pengeboman Inggris akan membawa perdamaian dari akhir Perang Dunia kedua.
Pangeran Edward VIII yang dikenal sebagai simpatisan Nazi, pernah mengatakan pengeboman Inggris akan membawa perdamaian dari akhir Perang Dunia kedua. (Getty Images/Fox Photos)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pangeran Edward VIII yang dikenal sebagai simpatisan Nazi, pernah mengatakan pengeboman Inggris akan membawa perdamaian dari akhir Perang Dunia kedua.

Korespondensi yang tersimpan dalam arsip kerajaan antara keluarga Kerajaan Inggris dan kerabat mereka di Jerman pada Perang Dunia II hingga kini masih dirahasiakan.

Namun, informasi yang dikumpulkan dari arsip terbuka di 30 negara, termasuk Jerman, Spanyol dan Rusia, mengungkapkan hubungan dekat beberapa anggota aristokrat Eropa dengan Nazi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karina Urbach, peneliti senior Institut Penelitian Sejarah di Universitas London, menemukan bagaimana Pangeran Edward mengatakan kepada Don Javier Bermejillo—teman lamanya yang juga diplomat asal Spanyol—bahwa Kerajaan Inggris menyalahkan "Yahudi, Si Merah dan Departemen Luar Negeri atas perang.”

Ditulis untuk The Conversation, Urbach menjelaskan bagaimana Pangeran Edward yang mendapat gelar Duke of Windsor mengatakan pada Bermejillo pada 25 Juni 1940 bahwa “jika ada yang mengebom Inggris, makan itu akan secara efektif membawa perdamaian.”

"Berjimello menyimpulkan Pengeran Edward tampak sangat berharap hal tersebut terjadi: ‘Dia ingin perdamaian bagaimanapun caranya.’,” tulis Urbach seperti dikutip Independent pada Senin (9/6).

Urbach menambahkan laporan ini sampai ke Franco dan diteruskan ke Jerman. Pengeboman di Inggris dimulai pada 10 Juli.

Penelitian Urbach didokumentasikan dalam buku terbarunya yang berjudul “Go-Betweens for Hittler”. Isinya juga menunjukkan bagaimana pendukung Nazi, Charles Edward yang bergelar Duke of Coburg, menjadi figur kunci dalam jaringan pribadi yang digunakan Adolf Hitler untuk melakukan negosiasi rahasia ketika Hitler tidak mempercayai Kementerian Luar Negerinya.

Menurut temuan Urbach, Badan Intelijen Uni Soviet yakin bahwa Duke of Windsor adalah simpatisan Nazi ketika perang pecah. Menurut laporan pada 1940, Pangeran Edward dan Hitler pernah membahas pembentukan pemerintahan baru di Inggris dan menjadikan Uni Soviet sebagai musuh bersama.

Sebuah buku yang diterbitkan awal tahun ini mengungkapkan bahwa Hitler ingin menggunakan Pangeran Edward ketika masih menjadi raja sebagai bonekanya di Inggris.

Sebelum pangeran Edward turun takhta dan sebulan setelah Hitler menduduki Rhineland pada Maret 1936, Pangeran Edward mengirim telegram ke Hitler berisi harapan "kebahagiaan dan kesejahteraan" pada ulang tahun Hitler yang ke 47. (stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER