Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan presiden Amerika Serikat, Bill Clinton, berjanji tidak akan lagi menerima tawaran pidato berbayar jika istrinya, Hillary Clinton, terpilih sebagai presiden AS.
Janji ini dilontarkan Bill menyusul sejumlah kritik yang menerpa pasangan suami istri ini atas pendapatan senilai jutaan dolar yang mereka terima sebagai bayaran berpidato. Pakar mengkhawatirkan pidato berbayar yang mereka lakukan akan menimbulkan konflik kepentingan atas pencalonan Hillary.
Bill menyatakan akan terus berpidato tentang berbagai isu sosial terbaru tanpa lagi menerima kompensasi uang jika Hillary, yang merupakan calon kuat dari Partai Demokrat, terpilih duduk di Gedung Putih pada 2016 mendatang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya masih akan memberikan pidato soal berbagai isu yang menurut saya menarik. Saya benar-benar menikmati berpidato," kata Bill pada sebuah konferensi di Denver, Rabu (10/6), dikutip dari Reuters.
Ditanya apakah dia akan terus memberikan pidato berbayar jika Hillary Clinton memasuki Gedung Putih, Clinton berkata, "Tidak. Saya pikir ketika kami menjadi presiden, maka kami hanya akan melontarkan berita sehari-hari (dalam pidato)."
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Clinton menyanggah tuduhan yang menyatakan Hillary memberi perlakuan yang berbeda kepada para keluarga pendonor dana bantuan saat masih menjabat sebagai menteri luar negeri AS.
"Tidak ada yang pernah meminta saya untuk melakukan apapun," kata Bill tentang para pendonor dana bantuan untuk yayasan filantropi yang dia dirikan.
Bill mengaku tidak tahu apakah pemerintah asing, perusahaan, dan pendonor lain mencari imbalan dalam mendukung yayasan filantropinya.
"Dan saya pikir Hillary tidak akan tahu. Dia cukup sibuk di tahun-tahun itu. Saya tidak pernah melihat dia mempelajari daftar kontributor saya, dan saya tidak tahu siapa yang melakukan bisnis sebelum dia menjabat sebagai Menteri Luar Negeri," kata Bill menambahkan.
Hingga saat ini, tuduhan tersebut belum dapat dibuktikan. Para wartawan dan sejumlah lawan politik Hillary gagal meluncurkan bukti bahwa Departemen Luar Negeri yang dipimpin Hillary kala itu melakukan nepotisme. Hillary sendiri menyebut tuduhan tersebut bermotif politik.
Namun, sejumlah jajak pendapat menunjukkan bahwa tingkat masyarakat AS yang tidak memercayai Hillary semakin tinggi.
"Ya, kita terbiasa dengan tuduhan semacam itu," kata suaminya.
Bill menggambarkan Hillary Clinton sebagai "sosok yang kuat" dalam keluarganya dan mengatakan dia percaya bahwa rakyat AS akan memiliki pandangan yang sama terhadap Hillary.
"Saya memercayai dia sepanjang hidup saya, terutama di masa-masa sulit" kata Bill, sembari memaparkan ketika dia tengah dilanda keraguan dapat menjadi anggota Kongres AS yang sukses ketika masih berusia 20 tahunan.
"Setiap kali saya dilanda kesulitan, dia adalah tempat dalam keluarga kami," kata Bill.
(ama/ama)