Pemerintah Palestina Akan Mundur dari Ramallah Dalam 24 Jam

Ike Agestu | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2015 07:18 WIB
Pemerintah Palestina pimpinan Presiden Mahmud Abbas mengatakan akan mengundurkan diri dari Ramallah yang saat ini dikuasai oleh Hamas.
Dukungan untuk Hamas di Gaza naik menjadi 32 persen dari 27 persen tiga bulan lalu, sementara dukungan untuk Fatah menurun dari 41 persen pada Maret menjadi 36 persen. (Getty Images/Paula Bronstein)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Palestina Mahmud Abbas mengumumkan bahwa pemerintah Palestina yang berbasis di Ramallah akan mengundurkan diri dalam 24 jam ke depan.

"Dalam waktu 24 jam pemerintah Palestina akan mengundurkan diri," kata Abbas kepada anggota Dewan Revolusioner gerakan Fatah di Ramallah, menurut beberapa pejabat yang menghadiri pertemuan itu.

Sebelumnya, dewan sekretaris jenderal mengatakan bahwa pemerintah akan mundur dalam waktu 24 jam karena ketidakmampuannya untuk bertindak di Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pemerintah akan mengundurkan diri dalam 24 jam ke depan karena (mereka) lemah dan Hamas tidak akan mengizinkan mereka bekerja di Gaza," kata Sekjen Amin Maqbul pada Selasa (16/6), dikutip dari Al Arabiya.

Tapi Ihab Bseiso, juru bicara pemerintahna konsensus, mengatakan ia tidak menyadari masalah itu.

”Kami telah mengadakan pertemuan hari ini dan kami tidak membahas isu ini," katanya.

Sementara pekan lalu, Reuters melaporkan bahwa popularitas kelompok Hamas meningkat di Jalur Gaza.

Dukungan untuk Hamas di Gaza naik menjadi 32 persen dari 27 persen tiga bulan lalu, sementara dukungan untuk Fatah menurun dari 41 persen pada Maret menjadi 36 persen.

Khalil Shikaki dari Pusat Kebijakan dan Survei Palestina mengatakan bahwa peningkatan Hamas kemungkinan disebabkan oleh rasa frustrasi  dan ketidaksabaran warga Gaza melihat lambannya diplomasi antara Abbas dan Israel terkait teritori Palestina di Yerusalem yang direbut Israel pada 1967.

Messi begitu, Shikaki juga mengatakan sekitar 63 persen rakyat Gaza tak senang dengan pencapaian Hamas. Mereka mengatakan apa yang dilakukan Hamas tak seimbang dengan “kerugian jiwa dan materi” yang harus diderita Gaza setelah perang selama 50 hari selama Juli hingga Agustus tahun lalu. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER