Jakarta, CNN Indonesia -- Di bulan Ramadan ini, kelompok militan ISIS menggelar kompetisi menghafal Al-Qur'an. Namun, militan yang terkenal kerap mengeksekusi siapapun yang berbeda paham ini menjanjikan budak wanita Yazidi sebagai hadiahnya.
Dilaporkan International Business Times, ISIS terkenal kerap memperlakukan ratusan wanita Yazidi yang ditangkap di medan perang dengan sangat brutal, menjual mereka sebagai budak seks di kalangan jihadis.
Pengumuman untuk kompetisi mengaji yang diadakan di Suriah ini muncul di media sosial. Dalam pengumuman itu, ISIS menyebut wanita Yazidi sebagai Sabaya dan dijadikan hadiah dari kompetisi tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengumuman tersebut juga diunggah oleh Rita Katz, Direktur SITE, kelompok pemerhati jihadis, dalam akun Twitter miliknya.
Selain budak wanita, ISIS juga menjanjikan hadiah uang tunai hingga 100 ribu pound Suriah, atau senilai Rp6 juta. Kompetisi ini akan diadakan di sejumlah masjid di Suriah dan akan berakhir pada akhir pekan ini.
Kebrutalan terhadap perempuan Yazidi di tangan pejuang ISIS telah diungkapkan oleh beberapa korban yang lolos dariwilayah ISIS. Sejumlah rincian mengerikan terkuak dari kehidupan mereka sebagai budak seks.
Sebelumnya,
utusan PBB Urusan Kekerasan Seksual, Zainab Bangura, mengungkapkan hal ini ketika dia mengunjungi Irak dan Suriah pada April lalu.
Bangura memaparkan bahwa para militan ISIS menculik gadis remaja untuk diperdagangkan di pasar budak dengan bayaran, paling minimal, sebungkus rokok.
(Baca juga: ISIS Menjual Wanita Demi Sebungkus Rokok)
Bangura menyatakan bahwa militan ISIS terus menjalankan pasar budak untuk gadis remaja diculik pada sejumlah serangan terbaru. Namun, Bangura menyatakan sulit menentukan jumlah para korban perdagangan wanita yang dijual oleh ISIS sebagai budak.
(ama/stu)