Serangan di Pabrik Gas Perancis Terjadi di Bagian Pengisian

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Jumat, 26 Jun 2015 18:15 WIB
Serangan di sebuah pabrik gas milik perusahaan Air Products di tenggara Perancis tepatnya terjadi di situs pengisian gas dari pabrik tersebut.
Serangan di sebuah pabrik gas milik perusahaan Air Products di tenggara Perancis tepatnya terjadi di situs pengisian gas dari pabrik tersebut. (Dok. Googlemaps)
Jakarta, CNN Indonesia -- Serangan di sebuah pabrik gas milik perusahaan Air Products di tenggara Perancis pada Jumat (26/6) pagi tepatnya terjadi di situs pengisian gas dari pabrik tersebut.

Diberitakan media Perancis, The Liberation, pabrik gas yang berlokasi di kota Saint-Quentin-Fallavier, 30km dari Lyon, ini memiliki dua situs, yaitu situs produksi dan situs pengisian gas. Kedua situs ini dipisahkan hanya oleh sebuah jalan.

Serangan yang diduga diluncurkan oleh anggota militan ISIS ini terjadi di situs pengisian gas pada pukul 10 pagi waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika mereka menyerang situs produksi, kerusakan bisa saja jauh lebih besar, karena ada tangki oksigen yang besar di sana," kata sumber internal perusahaan yang enggan disebutkan namanya.

Menurut harian setempat, Le Dauphine Libere, pelaku penyerangan memasuki pabrik dan mengaku sebagai anggota ISIS. Dilaporkan France24, pria tersebut membuka botol gas dan memicu ledakan.

Disebutkan pula bahwa salah satu korban tewas karena dipenggal dan sejumlah lainnya terluka.

Kepala sang korban dipenuhi oleh tulisan berbahasa Arab dan ditancapkan di pagar kawat di depan pabrik.

Menurut laporan media Perancis lainnya, Le Monde, ledakan dilakukan oleh dua pelaku serangan yang merangsek masuk ke gedung dengan sebuah kendaraan.

Ledakan itu melukai setidaknya satu orang karyawan gedung tersebut. Bendera berbahasa Arab ditemukan di lokasi kejadian.

Kepolisian setempat menyatakan saat ini satu orang pelaku telah dibekuk pihak kepolisian.

Sejumlah media menyebutkan serangan ini diduga dilakukan oleh anggota kelompok militan ISIS.

Presiden Perancis Francois Hollande dilaporkan segera pulang dari Brussels, Belgia, akibat serangan ini. Hollande berada di Brussels untuk menghadiri pertemuan Uni Eropa.

Jika dikonfirmasi sebagai serangan terorisme, serangan ini menjadi serangan terbesar kedua pada tahun ini, setelah tragedi tiga hari di Perancis pada Januari lalu di kantor majalah satire Charlie Hebdo dan toko halal Yahudi. Sebanyak 17 orang tewas dalam kejadian tersebut. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER