Jakarta, CNN Indonesia -- Badan intelijen dalam negeri Jerman, atau BfV, memperkirakan bahwa semakin banyak wanita Jerman berangkat ke Irak dan Suriah untuk berjuang bersama gerilyawan ISIS.
Kepala BfV, Hans-Georg Maassen, menyatakan bahwa jumlah wanita muda yang berusia di bawah 25 yang bergabung dengan ISIS meningkat secara signifikan.
Maassen memaparkan sekitar 100 dari 700 warga Jerman yang kini berada di medan pertempuran di Irak dan Suriah adalah para wanita. Sebagian di antaranya adalah wanita muda yang bahkan belum berusia 25 tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jumlah ini diperkirakan merupakan jumlah yang tertinggi dibanding wanita dari negara Eropa lain dengan komunitas Muslim yang besar, seperti Perancis dan Inggris.
Jumlah wanita yang bergabung dengan ISIS, baik melalui internet maupun kontak pribadi langsung semakin meningkat," kata Maassen di Berlin, dikutip dari Reuters, Rabu (24/6).
Maassen menambahkan bahwa jumlah simpatisan ISIS di Jerman meningkat menjadi sekitar 7.500 orang. "Ancaman ini menjadi semakin kompleks," ujar Maassen.
Maassen mengungkapkan terdapat sekitar 100 warga Jerman yang tewas akibat ikut berperang dengan kelompok militan ISIS. Diperkirakan, jumlah mereka yang tewas meningkat pesat sejak awal tahun 2015.
Sekitar sepertiga dari mereka yang meninggalkan Jerman telah kembali, dan lebih dari 50 orang di antaranya memiliki pengalaman tempur.
Data ini sejalan dengan laporan Kanselir Angela Merkel pada September lalu yang menyebutkan sekitar 400 warga Jerman dan ratusan warga negara Eropa lainnya bergabung bersama ISIS di Irak dan Suriah.
(ama/ama)