Konservatif AS Ingin Batalkan Hukum Nikah Sesama Jenis

Reuters/Ranny Utami | CNN Indonesia
Minggu, 28 Jun 2015 11:47 WIB
Kubu konservatif Amerika Serikat ingin membatalkan putusan Mahkamah Agung yang telah melegalkan pernikahan sesama jenis di AS.
Konservatif Republik di Amerika Serikat ingin membatalkan putusan Mahkamah Agung pada Jumat kemarin yang telah melegalkan pernikahan sesama jenis di AS. (Reuters/Brendan McDermid)
Denver, CNN Indonesia -- Sejumlah kandidat calon presiden dari Partai Republik mendesak Mahkamah Agung Amerika Serikat (AS) membatalkan putusan soal legalisasi pernikahan sesama jenis yang disahkan pada Jumat kemarin. Namun, para aktivis partai Republik dari organisasi non-pemerintah menyatakan lebih memilih untuk berfokus dalam membatasi kerugian akibat putusan tersebut, diantaranya dalam urusan beribadah.

"Respon pertama kami adalah bergerak pada level negara bagian dan federal untuk melindungi kebebasan beragama," ujar Tony Perkins, presiden Dewan Peneliti Keluarga, sebuah organisasi non-pemerintah konservatif Kristen.

Berdasarkan bahasan dalam Konferensi Konservatif Barat di Colorado akhir pekan ini, berbagai kelompok dan perwakilan negara bagian di Amerika Serikat datang dan berdiskusi untuk mempersoalkan putusan Mahkamah Agung. Dari pernyataan sejumlah calon presiden, konferensi ini diharapkan bisa menghasilkan kesepakatan untuk mengamandemen konstitusi atau melakukan penolakan sipil terhadap putusan Mahkamah Agung tersebut.

Pun desakan untuk menolak putusan legalisasi pernikahan sesama jenis dilatarbelakangi untuk menunjukan identitas mereka sebagai konservatif dalam persaingan di lingkup Partai Republik untuk maju sebagai nominasi calon presiden 2016 nanti.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, mantan Senator Pennsylvania, Rick Santorum sempat mencela rekan-rekannya sesama Republik yang tidak menentang pernikahan sesama jenis seperti yang ia lakukan satu dekade lalu dalam Kongres. "Kita telah digertak dalam diam. Kita kalah karena kita tidak mencoba untuk menang," ujar Santorum pada Jumat (26/6).

Mantan Gubernur Arkansas, Mike Huckabee menambahkan untuk negara bagian yang tidak setuju atas putusan ini dapat mencegahnya dari efek tersebut, meski negara-negara konservatif seperti Texas dan Kentucky telah mengeluarkan izin pernikahan sesama jenis menyusul putusan tersebut disahkan.

"Dalam hidup kita ada saatnya di mana kita harus memutuskan apa kita taat kepada Tuhan atau taat kepada putusan yang kita yakini melanggar hukum," ujarnya.

Hidup dan biarlah hidup

Gubernur Wisconsin, Scott Walker yang diyakini menjadi kandidat calon presiden dari Republik pun menginginkan adanya amandemen konstitusi sehingga beberapa negara bagian dapat memutuskan mengenai keabsahan pernikahan sesama jenis atau tidak.

Sementara Senator Texas, Ted Cruz memprediksi akan terjadi gelombang protes warga menyusul legalisasi pernikahan sesama jenis di Amerika Serikat. Ide-ide ini seakan mendapat dukungan positif di Konferensi Konservatif Barat, di mana para peserta dengan mudah dapat menemukan brosur iklan 'terapi konversi' untuk gay dan lesbian.

Namun, kepala organisasi penyelenggara konferensi ini mengatakan bahwa meski mereka yang datang cukup kecewa atas putusan Mahkamah Agung, tetapi mereka menghormati hak kaum gay dan lesbian untuk hidup dengan cara mereka.

"Hidup dan biarlah hidup, ini adalah bagian dari anugerah Amerika," ujar John Andrews, direktur Institusi Centennial, salah satu universitas Kristen konservatif kepada Reuters.

Beberapa pihak pun menilai putusan Mahkamah Agung tidak akan berjalan lama. "Hukum federal kita ditegakkan sekarang namun hanya untuk sementara waktu, namun hukum Tuhan akan ditegakkan selamanya dan akan diputuskan di akhir hayat nanti," ujar perwakilan negara bagian Colorado, Gordon Klingenschmitt.

Menyikapi diskusi konferensi kubu Konservatif, Kepala organisasi pemerhati hak gay membantah perwakilannya dalam konferensi tersebut dan mengatakan bahwa Republik harus berhenti bertempur karena sudah kalah.

"Sekarang, (putusan) ini telah menjadi hukum negara, apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan bahwa ada kebebasan beragama bagi semua dan ada persamaan hak untuk menikah di bawah hukum bagi semua?" ujar George Gramer, presiden Log Cabin Republik, organisasi non-pemerintah konservatif pemerhati LGBT.

Sementara yang lain mengatakan bahwa Partai Republik harus berjalan terus ke depan. "Gay tidak mencoba merebut negara kita. Mereka adalah orang-orang yang baik," ujar pensiunan sekaligus mantan kandidat anggota dewan, Carol Beckler.
(dim)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER