WikiLeaks: AS Sadap Percakapan Tiga Presiden Perancis

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 24 Jun 2015 07:02 WIB
Dokumen yang diperoleh WikiLeaks berisi hasil penyadapan NSA terhadap komunikasi tiga presiden Perancis, termasuk percakapan soal isu-isu penting.
Dokumen yang diperoleh WikiLeaks berisi hasil penyadapan NSA terhadap komunikasi tiga presiden Perancis, termasuk percakapan soal isu-isu penting. (Reuters/Regis Duvignau)
Jakarta, CNN Indonesia -- WikiLeaks kembali membocorkan praktik penyadapan yang dilakukan oleh Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, NSA. Kali ini korban AS adalah tiga presiden Peranci, yaitu Jacques Chirac, Nicolas Sarkozy dan Francois Hollande.

Diberitakan Reuters, Selasa (23/6), laporan penyadapan ini pertama kali disampaikan oleh harian Perancis Liberation dan situs berita Mediapart. Disebutkan, NSA telah memata-matai tiga presiden Perancis itu dari 2006 hingga Mei 2012, saat Hollande terpilih menggantikan Sarkozy.

WikiLeaks mengatakan bahwa dokumen yang mereka dapatkan berisi komunikasi hasil sadapan NSA terhadap Hollande, Sarkozy, Chirac, dan beberapa menteri kabinet Perancis serta duta besar Perancis untuk AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam proyek bernama ‘Espionnage Élysée’, NSA mengumpulkan nomor telepon para petinggi pemerintah Perancis, termasuk nomor langsung presiden. Bocoran WikiLeaks juga mencakup rangkuman percakapan hasil sadapan, di antaranya soal krisis finansial global, masa depan Uni Eropa dan ihwal spionase AS terhadap Perancis.

Termasuk dalam dokumen WikiLeaks, sadapan percakapan antara pemimpin Perancis dengan beberapa pejabat dan diplomat asing soal masalah-masalah penting. Salah satunya membahas soal krisis utang Yunani dan hubungan pemerintahan Holande dan Angela Merkel di Jerman.

WikiLeaks mengatakan, bocoran kali ini lebih mendalam jika dibandingkan dokumen yang dibeberkan Edward Snowden soal penyadapan ponsel Merkel.



"Bocoran soal Jerman fokus pada penyadapan terhadap pejabat senior negara oleh intelijen AS, sementara yang dipublikasikan WikiLeaks hari ini menghadirkan pandangan mendalam soal aksi mata-mata AS terhadap para sekutunya," ujar WikiLeaks.

Belum ada komentar dari pemerintah Perancis terkait bocoran kali ini.

WikiLeaks mengatakan bahwa mereka akan segera merilis bocoran yang lebih penting dalam waktu dekat. Sebelumnya pekan lalu, WikiLeaks merilis lebih dari 60 ribu kabel diplomat Arab Saudi. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER