Kiev, CNN Indonesia -- Setelah lima tahun pengerjaan, terjemahan Al-Quran bahasa Ukraina untuk pertama kalinya terbit tahun ini. Langkah ini disambut baik warga Ukraina yang ingin tahu lebih banyak soal Islam.
Adalah Mykhailo Yakubovych, 28, yang pada April lalu menerbitkan terjemahan Al-Quran dalam bahasa Ukraina. Sebelumnya, warga Muslim di negara itu hanya bisa mendapatkan terjemahan Al-Quran dalam bahasa Rusia.
Misi dosen di Ostroh Academy National University itu untuk menerjemahkan Al-Quran telah dimulai sejak tahun 2010 lalu dan baru bisa dicetak pada 2015 setelah melalui proses panjang penerjemahan. Terjemahan bahasa Ukraina ini dirilis pada pameran buku di Kiev April lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Butuh waktu lima tahun untuk menerjemahkannya, saya belajar banyak soal bahasa Arab dan Ukraina. Saya juga membaca beberapa buku para pemikir Islam," kata Yakubovych.
Yakubovych mempelajari lebih dari 1.000 sumber dan lebih dari 40 pendapat soal Quran. Draft terjemahannya disetujui oleh pemerintah Arab Saudi melalui King Fahd Center di Madinah.
Buku setebal 700 halaman itu kini menjadi salah satu koleksi terjemahan Al-Quran bahasa asing di Madinah. Butuh proses panjang dari tahun 2013 untuk mendapatkan persetujuan dari pemerintah Saudi sampai buku itu dicetak di Ukraina dengan beberapa perbaikan.
"Komisi khusus di Madinah menyetujui isi teks untuk dicetak, lalu melalui pengecekan tambahan, pengeditan, tata letak, dan aspek teknis lainnya yang membutuhkan waktu tiga tahun," kata Yakubovych dalam wawancara tahun 2013 di situs Day.kiev.
Didukung penuhLangkah Yakubovych menerjemahkan Al-Quran mendapatkan dukungan penuh dari komunitas umat Islam di Ukraina, termasuk dari mufti Ukraina Said Ismagilov, yang menorehkan kata pengantar dalam kitab terjemahan tersebut.
Sebanyak 500 ribu warga Ukraina adalah Muslim, atau sekitar 0,6 persen dari populasi. Muslim terbanyak di wilayah Crimea yang saat ini telah dicaplok oleh Rusia.
Menurut Yakubovych saat itu, Al-Quran sangat penting bagi masyarakat Ukraina karena Islam telah lama mencatat sejarah di negara Ukraina dan negara bekas Soviet lainnya.
"Kebudayaan Islam meninggalkan banyak halaman dalam sejarah Ukraina. Bahkan Pangeran Volodymyr sangat tertarik dengan Islam," kata Yakubovych di situs penerbit Osnovy.
Selain di Ukraina, Islam dalam masa jayanya tumbuh besar di negara Soviet lainnya. Ulama-ulama besar berdatangan dari berbagai negara bekas Soviet, salah satunya adalah Imam Bukhari yang lahir tahun 810 M di kota Bukhara, Uzbekistan. Imam Bukhari menerbitkan Shahih Bukhari, buku kumpulan hadits paling terpercaya saat ini.
Selain membahagiakan umat Muslim Ukraina, terjemahan ini menjadi penawar dahaga masyarakat yang penasaran terhadap agama Islam. Sebelumnya, Muslim Ukraina membaca terjemahan Al-Quran berbahasa Rusia.
"Penting bagi semua negara untuk memiliki manuskrip keagamaan seperti ini. Terjemahan ini adalah karya kolosal," kata seorang warga, Dana Pavlychko.
Rencananya Yakubovych akan menerjemahkan manuskrip Islam lainnya, seperti hadits dan tulisan para ulama.
Jalan panjang penerjemahan QuranPenerjemahan Al-Quran pernah dilakukan dalam bahasa Inggris lebih dari 100 kali, ke dalam bahasa Rusia 10 kali. Baru kali ini diterjemahkan dalam bahasa Ukraina.
Percobaan pertama menerjemahkan Al-Quran ke dalam bahasa Ukraina dilakukan tahun 1907 oleh Agatangel Krysmkyi, namun tidak pernah rampung.
Al-Quran adalah salah satu manuskrip keagamaan yang sangat sulit diterjemahkan. Salah satunya adalah karena kesukaran mencari padanan katanya yang kaya makna ke bahasa sasaran .
Banyak penerjemahan Al-Quran tidak bisa mendekati makna yang terkandung di dalamnya.
Hal ini juga disadari oleh para penerjemah. Itulah mengapa, para penerjemah Al-Quran tidak menuliskan judul "terjemahan", melainkan "arti" atau "interpretasi", seperti cendekiawan Islam di Barat, Marmaduke Pickthall (1875-1936) yang memberikan judul bukunya "Arti dari Quran yang Agung" pada tahun 1930.
Terjemahan pertama Al-Quran di dunia Barat pertama kali dibuat ke bahasa Latin, dilakukan oleh Robertus Rotenesis dan Hermannus Dalmata tahun 1143 namun baru dipublikasi tahun 1543. Tahun 1647, Konsulat Perancis di Mesir, Andre du Ryer, menerjemahkan karya Rotenesis dan Hermannus itu dalam bahasa Perancis.
Menurut salah satu penerjemah kenamaan Inggris, George Sale, terjemahan awal Quran tersebut sangat buruk, bahkan kerap luput dari makna sebenarnya.
Tahun 1734, Sale menerbitkan terjemahan Quran dengan bahasa Inggris. Terjemahan Sale tersebut, menurut penulis Mohammad Khalifa di situs Cyberistan tahun 2010, juga banyak ketidakakuratan namun telah dicetak 30 kali dan diterjemahkan kembali ke bahasa Belanda (1742), Jerman (1764), Perancis (1750), Rusia (1792), Swedia (1814) dan Bulgaria (1902).
Terjemahan Al-Quran bahasa Inggris milik Professor Arbery yang dirilis tahun 1955 disebut sebagai yang terbaik. Setahun kemudian muncul terjemahan Al-Quran tahun oleh NJ Dawood yang disebut paling mendekat maknanya.
Dari sekian banyak terjemahan, disebut tidak ada yang sanggup mewakili tata dan gaya bahasa yang kaya dari Al-Quran.
Seorang professor Orientalisme dari Oxford, Hamilton Alexander Rosskeen Gibb, yang meninggal tahun 1971 memuji Nabi Muhammad dengan mengatakan bahwa bahasa yang digunakan dalam Al-Quran sangat tinggi dan tidak pernah digunakan di masa itu.
"Tidak pernah ada orang yang memainkan kalimat yang sangat dalam dengan kekuatan besar, dengan ketegasan dan tingkatan efek emosional seperti itu," ujar Gibb dalam tulisannya berjudul
Mohammedanism yang dipublikasi tahun 1949.
(stu)