Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Luar Negeri RI menjadwalkan pemanggilan terhadap Duta Besar Malaysia di Indonesia pada Selasa (30/6). Pemanggilan ini dilakukan menyusul insiden masuknya helikopter Malaysia ke perbatasan Indonesia di Sebatik Tengah, Nunukan, Kalimantan Utara pada Minggu (28/6) kemarin.
"Kami baru saja mendapat kabar dari Kohanudnas (Komando Pertahanan Udara Nasional) soal insiden helikopter Malaysia yang masuk ke perbatasan Indonesia. Besok, Dubes Malaysia akan dipanggil untuk mengklarifikasi tentang hal ini," ujar juru bicara Kemenlu RI, Arrmanatha Nasir di Jakarta, Senin (29/6) malam.
Diberitakan sebelumnya, Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya membenarkan kabar soal helikopter Malaysia berwarna abu-abu dengan nomor seri 9M-YMH melintas di Kampung Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Tengah, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pada pukul 8.43 WITA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helikopter tersebut kemudian mencoba mendarat di
helipad Pos Koki Pamtas RI-Malaysia Yonif 521/DY pada pukul 18.45 WITA. Namun, pendaratan tidak jadi dilakukan lantaran helikopter terlanjur pergi setelah petugas pengamanan perbatasan atau Pamtas mendekati helikopter itu.
Menurut Fuad, sebelum helikopter pergi, kopilot memberikan isyarat kepada personel Pamtas agar tidak mendekati helikopter. Dia memberi tanda dengan menempelkan tangan di kaca depan helikopter.
Melihat isyarat itu, anggota Pamtas berhenti. Pun mesin dan baling-baling helikopter saat itu masih dalam kondisi hidup.
Markas Besar Tentara Nasional Indonesia kini sedang mendalami kejadian tersebut. Sementara ini TNI menduga helikopter yang membawa menteri Malaysia itu salah arah hingga masuk ke perbatasan RI.
(stu)