Filipina Konfirmasi Adanya Kasus MERS Kedua

Fadli Adzani | CNN Indonesia
Senin, 06 Jul 2015 12:52 WIB
Kasus kedua MERS di Filipina menimpa pria berusia 36 tahun yang datang ke Manila setelah bepergian ke Arab Saudi dan Dubai.
Kasus kedua MERS di Filipina menimpa pria berusia 36 tahun yang datang ke Manila setelah bepergian ke Arab Saudi dan Dubai. (Reuters/Athit Perawongmetha)
Manila, CNN Indonesia -- Filipina mengonfirmasi kasus kedua penderita MERS, pada Senin (6/7). Pasien kedua virus pernafasan mematikan ini adalah seorang pria yang tiba di Manila bulan lalu dari Dubai.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Filipina Lyndon Lee-suy mengatakan bahwa pria berumur 36 tahun tersebut dirawat di rumah sakit sejak Sabtu (4/7) dan berada di bawah pengawasan. Pelacakan terhadap kerabat atau keluarganya sedang dilakukan untuk menghindari penyebaran virus yang belum ada penangkalnya tersebut.

Disinyalir pria tersebut sempat bepergian ke Arab Saudi sebelum ke Manila. Lyndon juga mengatakan bahwa kondisi pria itu sudah membaik dan tidak ada penularan sejauh ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasus MERS pertama di Filipina ditemukan pada bulan Januari dari seorang perawat Filipina yang bekerja di Arab Saudi. Dia berhasil selamat dari virus tersebut.

Sebelumnya, MERS pertama kali diidentifikasi di Saudi pada tahun 2012, dan sebagian besar kasus MERS juga ditemukan di timur tengah.

Para ilmuwan masih belum yakin asal usul dari virus tersebut, tapi beberapa penelitian menyatakan bahwa virus tersebut berasal dari hewan Unta.

Kasus virus MERS mulai muncul di Asia setelah Korea Selatan, pada Mei, menjadi negara Asia yang memiliki banyak kasus MERS.

Hampir 180 orang telah terinfeksi dan setidaknya 27 orang tewas di Korsel, angka tersebut menjadi kedua yang terbesar setelah Arab Saudi.

Selain itu, di Bangkok, Thailand, lebih dari 100 orang telah melakukan kontak dengan seorang warga negara Oman yang disinyalir membawa kasus MERS pertama dan satu-satunya ke negara itu, sampai pada akhirnya, ia dinyatakan bebas dari MERS.

The World Health Organization atau WHO, melihat wabah di Korea Selatan sebagai peringatan, akan tetapi tidak sampai kepada keadaan darurat global. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER