Bangkok, CNN Indonesia -- Warga negara Oman yang menjadi kasus MERS pertama di Thailand telah dinyatakan bebas dari virus mematikan tersebut, menurut Kementerian Kesehatan Thailand, Senin (29/6).
Pria Oman berumur 75 tahun tersebut dinyatakan mengidap virus MERS ketika ia sedang melakukan pengobatan jantung di ibu kota Bangkok.
"Pada hasil tes terakhir, kita tidak menemukan virus MERS di dalam tubuhnya," kata Sekretaris Departemen Kesehatan Publik Thailand Surachet Satitramai. Meski begitu, saat ini masih akan berada di karantina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya sudah jauh lebih baik, namun kita masih harus melihat kondisi kesehatan dia yang lainnya, termasuk kondisi jantungnya, yang akan memberikan dampak pada proses pemulihan," tambahnya.
Satitramai menambahkan bahwa tiga orang keluarga dari pria Oman ini juga bebas dari virus MERS. Selain itu, Departemen Kesehatan Thailand masih memantau 36 orang yang sudah terpapar MERS dari pria tersebut.
Thailand mengkonfirmasi kasus MERS pertamanya pada awal Juni, menjadi negara Asia ke-4 yang terkena virus MERS.
Di Korea Selatan, negara dengan jumlah kasus tertinggi virus MERS setelah Arab Saudi, 31 orang dinyatakan tewas akibat MERS. Departemen Kesehatan Korea Selatan pada Jumat (26/6) mencatat 1 kasus terbaru virus MERS, menjadikan jumlah MERS di Korea Selatan mencapai 181 kasus.
Otoritas kesehatan Thailand mengatakan bahwa MERS di sana sudah tidak terlalu ganas, namun, mereka tetap melakukan kontrol terkait potensi penyebaran virus.
Pertama kali ditemukan di tubuh manusia pada 2012, MERS diakibatkan oleh coronavirus, yang datang dari keluarga yang sama yang memicu Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) pada 2003. Tak ada obat atau vaksin untuk virus tersebut.
(stu)