Jerman-Perancis Desak Yunani Segera Buat Proposal Utang Baru

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jul 2015 09:49 WIB
Yunani menolak persyaratan Uni Eropa untuk dana talangan baru demi menyelamatkan perekonomian negara tersebut.
Jerman dan Perancis mendesak Yunani untuk memberikan jalan keluar agar dana talangan dari Eropa cair. (Reuters/Philippe Wojazer)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jerman dan Perancis mendesak Yunani untuk segera mengajukan proposal baru demi memulai kembali perundingan bantuan utang atau dana talangan, setelah refendum menyatakan Athena tidak akan patuh pada persyaratan Uni Eropa untuk utang baru.

Diberitakan Reuters, Senin (6/7), Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Francois Hollande, pemimpin terkuat di zona euro, mengatakan pemerintahan Alexis Tsipras harus bergerak cepat jika ingin mengamankan kesepakatan utang dengan kreditor dan mencegah keluar dari euro.

Hollande menekankan bahwa waktu Yunani tinggal sedikit, sementara Merkel mendesak Yunani menyerahkan proposal paling lambat pekan ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih dari 60 persen rakyat Yunani dalam referendum menolak desakan reformasi tunjangan pensiun dan kenaikan pajak sebagai syarat dana talangan baru untuk menyelamatkan perekonomian Yunani.

Keputusan Yunani ini bisa menyeret negara itu keluar dari zona euro dan kembali menggunakan mata uang drachma.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengatakan Yunani harus menerima syarat reformasi jika ingin tetap berada di euro.

Dia mengatakan pada parlemen bahwa kreditor tidak memiliki jalan lain setelah referendum menolak syarat, sehingga Yunani yang harus mengajukan proposal baru.

Menurut Rutte jika Yunani tidak ingin menerima syarat dari kreditor, maka semua akan berakhir, utang tidak akan turun dan Athena akan terpuruk.

"Mereka harus membuat keputusan, sore ini atau nanti malam, apa yang akan mereka lakukan," ujar Rutte.

Perancis dan Italia menekankan pentingnya perundingan lebih lanjut. Namun menurut seorang diplomat, mayoritas dari 19 negara zona euro memilih langkah tegas terhadap Yunani. Sementara Jerman mulai hilang kesabaran.

Menteri Keuangan Jerman sekaligus wakil kanselir Jerman, Sigmar Gabriel, mengatakan dalam konferensi pers, "Jika Yunani ingin tetap di euro, maka pemerintahnya harus cepat memberikan penawaran yang substansial."

Athena sepertinya juga masih membuka peluang untuk kesepakatan baru. Hal ini dibuktikan oleh mundurnya Menteri Keuangan Yunani Yanis Varoufakis yang tidak populer di antara koleganya di Eropa saat berada di meja perundingan.

Tsipras sebelumnya berjanji pada Merkel mereka akan membawa proposal baru pada KTT darurat Selasa waktu setempat di Brussels. Belum diketahui apa isi proposal tersebut.

"Kami jelas mengatakan bahwa pintu perundingan masih terbuka dan pertemuan dengan para pemimpin zona euro besok harus dimaknai seperti itu," ujar Merkel.

Saat ini penyelamat satu-satunya Yunani adalah Bank Sentral Eropa (ECB) yang masih menyuntikkan dana pada bank-bank di negara tersebut. Namun ECB juga mulai kehilangan kesabaran dengan meningkatkan jumlah jaminan yang harus diberikan untuk pinjaman.

Sementara menunggu solusi dicapai, bank-bank di Yunani masih akan tutup pada Selasa dan Rabu setelah delapan hari tidak membuka pintu untuk nasabah. Penarikan uang di ATM juga akan dibatasi hingga 60 euro atau sekitar Rp880 ribu per hari.

Pemandangan sebelumnya, antrean mengular di setiap ATM. Uang pecahan 20 euro kebanyakan sudah habis. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER