Jakarta, CNN Indonesia -- Yunani melantik Euclid Tsakalotos sebagai menteri keuangan baru pada Senin (6/7), menggantikan Yanis Varoufakis yang mengundurkan diri sesaat setelah referendum digelar dan rakyat Yunani menyatakan "tidak" pada paket dana talangan Eropa dengan syarat yang lebih berat.
Dilaporkan Reuters, Tsakalotos, 55, dinilai mempunyai gaya yang berbeda dari pendahulunya yang terkesan eksentrik. Lulusan St Paul dan Universitas Oxford ini berbahasa Yunani dengan aksen Inggris yang kental.
Tak seperti Varoufakis yang gemar tampil di depan publik dengan pakaian informal seperti kemeja tanpa dasi, Tsakalotos bahkan jarang tampil di depan publik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(
Baca juga:
Usai Referendum, Menteri Keuangan Yunani Mundur)
Namun, perbedaan berpakaian dan latar pendidikan ini tidak lantas menjadikan Tsakalotos "lebih lembut" dari Varoufakis ketika berhadapan dengan para kreditor Eropa dalam pertemuan yang dijadwalkan pada Selasa (7/7). Mengadopsi gaya ekonomi Partai Syriza, Tsakalotos diyakini akan melipat gandakan upaya penghapusan utang dalam pertemuan tersebut.
Dalam konferensi pers sesat setelah dilantik, Tsakalotos menyatakan dia cemas akan berbagai tugas yang kini harus dia emban. "Saya tidak menyembunyikan kecemasan saya. Saya mendapatkan posisi di saat Yunani tengah mengahadpi masa tersulitnya dalam sejarah," kata Tsakalotos, dikutip dari Reuters.
Duduk di samping Varoufakis dalam konferensi pers tersebut, Tsakalotos menyatakan dia sangat menantikan pertemuan dengan para kreditor Eropa, untuk menyampaikan penolakan rakyat Yunani atas dana talangan dengan syarat yang lebih ketat.
(Baca juga: Penjelasan Singkat soal Krisis Yunani)"Kami ingin melanjutkan diskusi dan menjalankan mandat yang telah diberikan oleh rakyat Yunani untuk mengupayakan masa depan yang lebih baik, untuk semua orang, untuk rakyat yang sudah terlalu lama menderita," kata Tsakalotos.
Tsakalotos merupakan tokoh yang ikut menulis buku dengan Gubernur Bank Sentral Yunani, Yannis Stournaras. Dia kerap dijuluki sebagai tokoh "Revolusi Eropa", istilah yang disandangkan untuk ekonom yang mendukung integrasi Uni Eropa, tetapi menentang prinsip kapitalis Eropa.
Seperti Varoufakis, Tsakalotos sering mencela kurangnya demokrasi di Eropa dan berpendapat bahwa penghematan fiskal yang diterapkan di zona euro merupakan faktor yang
semakin memiskinkan Yunani dan sejumlah negara Eropa lainnya yang juga mengalami krisis.
"Uni Moneter Eropa telah menciptakan perpecahan antara negara besar dan negara yang mengalami krisis. Hubungan antar kedua tipe negara ini sangat hirarkis dan diskriminatif," tulis Tsakalotos dalam sebuah makalah di situs Aliansi Kebebasan Buruh, sebuah kelompok sosialis Inggris.
Lahir di Rotterdam di Belanda, Tsakalotos mengenyam pendidikan internasional di lembaga pendidikan terkenal. Dia mempelajari politik, filsafat dan ekonomi di Oxford. Di universitas terbaik ke-3 dunia ini, Tsakalotos mendapatkan gelar doktor di bidang ekonomi pada 1989.
Tsakalotos sempat mengajar di Universitas Kent sebelum kembali ke Athena sebagai profesor di Universitas Ekonomi Athena.
Pemimpin demonstrasi siswaHampir satu dekade lalu, Tsakalotos memimpin protes terhadap reformasi sistem pendidikan Yunani yang berlangsung selama berbulan-bulan. Kala itu, para siswa menduduki sekolah dan berbaris di jalan-jalan protokol. Tsakalotos berada di garis terdepan.
"Dia ada di sana, terlibat dalam perjuangan. Kami berjuang bersama-sama," kenang Thanos Tsouknidas 30, seorang akuntan yang telah lama mengenal Tsakalotos.
"Dia murni sayap kiri dan seorang profesor. Pintunya selalu terbuka untuk semua siswa, untuk membahas isu universitas atau isu politik, atau sekedar mengobrol santai," kata Tsouknidas melanjutkan.
(
Baca juga: Profil PM Yunani: Si Pembangkang Titah Uni Eropa)Popularitas Tsakalotos mulai muncul ketika dia bergabung dengan serikat buruh guru. Kelas-kelas ekonomi, termasuk kelas singkat soal sejarah teori ekonomi yang diajar oleh Tsakalotos selalu dipenuhi oleh para mahasiswa yang antusias akan cara mengajarnya.
Ketika Tsakalotos berkecimpung dalam politik di serikat guru, dia semakin dekat dengan partai Syriza, yang popularitasnya semakin meroket akibt krisis ekonomi Yunani.
Karir Tsakalotos semakin merangkak naik ketika terpilih menjadi anggota parlemen pada Mei 2012, dan terpilih kembali pada Januari 2015. Kala itu, Partai Syriza semakin populer dan Alexis Tsipras telah terpilih sebagai perdana menteri.
Tsakalotos mendorong Tsipras bersekutu dengan kelompok sayap kiri Eropa lainnya, termasuk Podemos di Spanyol dan Sinn Fein di Irlandia. Maret lalu, Tsakalotos mengunjungi Dublin untuk menunjukan dukukan kepada pemimpin Sinn Fein, Gerry Adams.
Tsakalotos menilai penghapusan utang Yunani bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Tsakalotos menilai bahwa dana talangan Eropa, yang dikenal dengan Mekanisme Stabilitas Eropa, dengan cara mengambil alih obligasi Yunani yang dimiliki oleh Bank Sentral Eropa, atau ECB, tidak akan meningkatkan utang Yunani atau mitranya.
"Ada banyak solusi teknis soal apa yang bisa dilakukan. Jika ada niat baik, saya bisa memikirkan 10-15 solusi. Namun, jika tidak ada niat politik yang baik, maka ada saja kelemahan untuk setiap solusinya," kata Tsakalotos.
Tsakalotos juga kerap dikenal sebagai tokoh yang memiliki kualitas negosiasi yang sangat kuat, yang akan berguna di meja perundingan dengan para kreditor Eropa.
"Dia adalah orang yang ideal untuk membantu pemerintah Yunani memecahkan kebuntuan saat ini dan mencapai kesepakatan dengan pemberi pinjaman internasional. Dia sederhana, tenang, dan pendengar yang sangat baik," kata Panicos Demetriades, mantan anggota Dewan Pemerintahan ECB untuk Siprus yang mengenal Tsakalotos sejak masih berada di Inggris.
(ama/stu)