Pakistan, India Masuk Organisasi Kerjasama Shanghai

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 11 Jul 2015 12:19 WIB
India dan Pakistan merupakan negara pemilik senjata nuklir yang saling bertetangga dan memiliki hubungan yang kerap kali memanas. (Reuters/Munish Sharm)
Ufa, Rusia, CNN Indonesia -- India dan Pakistan memulai proses masuk menjadi anggota kelompok keamanan regional pimpinan China dan Rusia setelah dua hari pertemuan puncak yang dianggap Presiden Vladimir Putin sebagai pertanda bahwa Moskow tidak diasingkan oleh dunia.

Organisasi Kerjasama Shanghai, SCO, yang bertemu di kota Ufa, Rusia, sehari setelah pertemuan puncak kelompok perenokomian baru BRICS, mengatakan bahwa undangan untuk dua negara Asia ini memperlihatkan telah muncul satu dunia “multi-kutub”.

Pernyataan ini akan menyenangkan Putin, yang mengatakan bahwa AS memiliki pandangan kuno terkait dunia “satu kutub” yang didominasi oleh Washington, dan ingin memperlihatkan bahwa Rusia tidak menjadi lemah akibat sanksi Barat terkait perannya dalam krisis Ukraina.

“Evolusi SCO terjadi di saat yang rumit dalam perkembangan hubungan internasional, dan ditengah kehadiran satu dunia multi-kutub,” bunyi deklarasi kelompok ini setelah pertemuan tersebut.

“Proses-proses ini diikuti dengan peningkatan tantangan dan ancaman keamanan, peningkatan ketidakpastian dan instabilitas di berbagai belahan dunia.”

SCO, yang juga meliputi negara bekas Uni Soviet di Asia Tengah seperti Kazakhstan, Uzbekistan, Kyrgyzstan dan Tajikistan, dipandang sebagai panggung bagi Moskow dan Beijing untuk meningkatkan pengaruh di wilayah.

Hingga sekarang kelompok ini tidak dipandang sebagai satu kekuatan besar, dan hubungan China dan Rusia tidak berkembang secepat yang diinginkan Moskow meski ada kesepakatan besar di bidang pemasokan gas tahun lalu.

Tetapi Putin melihat isyarat persatuan di SCO dan BRICS - Brasil, India, Afrika Selatan, China dan Rusia- yang sepakat untuk menyamakan upaya membuat perekoniam negara itu stabil, membuat satu bank pembangunan dan menyepakati pengumpulan dana.

Perdana Menteri India Narendara Modi mengatakan perluasan SCO harus digunakan sebagai “papan pelontar” bagi organisasi itu untuk menjadi salah satu kelompok paling dinamis di dunia.

“Sudah saatnya mengajak wilayah lain,” kata Modi. “Kita memiliki segala unsur untuk menjadi organisasi yang sukses.”

Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif mengatakan: “Upaya Presiden Putin akan memperkuat cakupan politk dan ekonomi wilayah Eurasia.”

Penghasil Energi

Penambahan Pakistan dan India, dua negara pemilik senjata nuklir yang saling bertetangga dan bertahun-tahun memiliki hubungan yang tegang, bisa juga mengendorkan konflik antara New Delhi dan Islamabad.

Kedua pemimpin negara yang bertemu di Ufa menyepakati bahwa Modi akan berkunjung ke Pakistan tahun depan.

Pakistan dan India bisa memetik keuntungan dengan masuk ke dalam kelompok ini yang diikuti oleh negara penghasil energi seperti Kazakhstan dan Rusia itu.

SCO tidak mengundang Iran untuk bergabung, meski sejak lama negara itu ingin menjadi anggota. Kelompok ini mengatakan Iran bisa bergabung jika negara itu telah mencapai satu kesepakatan denga negara-negara adidaya dalam perundingan program nuklirnya.

Jika Iran menjadi anggota, SCO akan menguasai seperlima cadangan minyak dunia dan mewakili setengah populasi dunia. (yns)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK