Mantan Pemimpin Gerakan Mahasiswa Myanmar Ikut Pemilu

Reuters | CNN Indonesia
Minggu, 19 Jul 2015 15:53 WIB
Beberapa orang yang tergabung dalam Generasi '88 memutuskan ikut dalam pemilu, memperkuat partai yang digawangi oleh Aung San Suu Kyi.
Beberapa orang yang tergabung dalam Generasi '88 memutuskan ikut dalam pemilu, memperkuat partai yang digawangi oleh Aung San Suu Kyi. (Reuters/Cathal McNaughton)
Yangon, CNN Indonesia -- Seorang pemimpin protes mahasiswa di Myanmar pada 1988 akan ikut serta dalam pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung pada November mendatang, bersama dengan partai oposisi pimpinan Aung San Suu Kyi.

Keputusan ini kemungkinan akan meningkatkan peluang partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam pemilu terbuka pertama di Myanmar dalam 25 tahun terakhir.

"Ko Ko Gyi dan beberapa anggota lain dari kelompok mahasiswa Generasi ’88 akan mencalonkan diri dalam pemilihan umum berikutnya mewakili partai kami," kata Nyan Win, juru bicara Liga NLD, Minggu (19/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ko Ko Gyi adalah pemimpin protes 1988 yang akhirnya dihancurkan oleh militer. Dia menghabiskan lebih dari 17 tahun di penjara dan keluar pada 2012 sebagai bagian dari reformasi yang diprakarsai oleh militer.

Aktivis yang mengambil bagian dalam protes 1988 bersatu dalam aliansi cair bernama Generasi ’88, yang selama ini mengambil jarak dengan partai Suu Kyi meski mereka memiliki banyak persamaan tujuan.

Ko Ko Gyi mengkonfirmasi bahwa ia akan bertarung dalam pemilu tetapi menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut sampai NLD membuat pengumuman resmi.

NLD mengatakan bulan ini bahwa mereka akan ikut serta dalam pemilihan, mengakhiri spekulasi soal partisipasi partai itu, mengingat pemerintah semi militer yang berkuasa di Myanmar saat ini membentuk konstitusi yang melarang Suu Kyi ikut serta dalam pemilihan presiden.

"Tentunya ini akan sangat memperkuat NLD, yang harus berjuang sangat keras untuk bisa memimpin setelah pemilu berikutnya," kata analis politik Yan Myo Thein.

Sekitar 90 partai politik telah mendaftar untuk ikut serta dalam pemilihan yang dijadwalkan 8 November.

NLD memenangkan pemilu terbuka terakhir Myanmar pada 1990 dengan kemenangan telak, tapi hasilnya diabaikan oleh militer.

NLD memboikot pemilu 2010 yang diselenggarakan di bawah kekuasaan militer.

Gelombang protes mahasiswa tahun ini menyeruak di Myanmar, termasuk bulan lalu ketika antara 50 hingga 200 demonstran memimpin pawai damai mendesak militer untuk keluar dari politik. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER